Oktober 2015

Kandang Ayam Petelur

Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
sumber gambar : rikisurahman86.wordpress.com
Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.

Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua: 

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

 

  1. Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur.
  2. Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.

Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:

  1. Kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni.
  2. Kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan.
  3. Kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).

Peralatan Kandang Ayam Petelur

Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

Tempat bertelur

Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan di dniding kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung keluar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar
telur pada dasar sarang.

Tempat bertengger

Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

Tempat makan, minum dan tempat grit

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.

Referensi Saya :
Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono

Hasil Utama

Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam

Hasil Tambahan

Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.

Stoving

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

 

Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)

Pemotongan

Pemotongan ayam dilakukan di lehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.

Pengulitan atau Pencabutan Bulu

Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7-54,4 derajat C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.

Pengeluaran Jeroan

Bagian bawah dubur dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.

Pemotongan Karkas

Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam di dinginkan dan dikemas.

Referensi Saya :
Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono

Berak darah (Coccidiosis)

Gejala : tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian:
  1. Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
  2. Dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

Berak darah (Coccidiosis)

Gejala : tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian :
  1. Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering
  2. Dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

Tungau (kutuan)

Gejala : ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus. Pengendalian :

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
  1. Sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
  2. Dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono
Pembibitan dan Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging ~ Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut: ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya, pertumbuhan dan perkembangannya normal, ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya, tidak ada lekatan tinja di duburnya.

Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
  • Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
  • Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
  • Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
  • Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
  • Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
  • Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Perawatan Bibit dan Calon Induk

Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.

Pemberian Pakan dan Minuman

Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

  • Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
  • Kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

 

  • Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
  • Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
  • Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
  • Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

Pemeliharaan Kandang

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono
Penyiapan Sarana dan Peralatan Dalam Budidaya Ayam Ras Pedaging ~ Ayam Ras Pedaging biasa juga disebut broiler yang merupakan hasil dari persilangan bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktivitas yang tinggi. Nah, sebelum anda memulai budidaya ayam ras pedaging, hal yang pertama anda harus lakukan ialah penyiapan sarana dan peralatannya.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Perkandangan

Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
  • Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C
  • Kelembaban berkisar antara 60-70%
  • Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang
  • Model kandang disesuaikan dengan umur ayam
  • Untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box
  • Untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.
  • Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.

Peralatan

Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

Indukan atau brooder

Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.

Tempat bertengger (bila perlu)

Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

Tempat makan, minum dan tempat grit

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus

Alat-alat rutin

Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.

Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono
Usaha Tani Ayam Pedaging ~ Usaha tani ayam pedaging ini banyak terdapat di Kabupaten Brebes bagian Utara dan Tengah yaitu Kecamatan Bulakamba, Brebes, Losari, Kersana dan Banjarharjo. Secara agroekosistem usaha tani ayam pedaging di lokasi tersebut tidak memenuhi syarat karena daerah tersebut mempunyai temperatur udara yang panas yaitu diatas 300 C.


Namun secara sosial ekonomi mendukung prospek perkembangannya, dimana sistem usaha mayoritas dengan kemitraan, sementara pihak mitra berlokasi di Kota Cirebon, segi pemasaran memudahkan karena terletak dengan jalan raya jalur pantai Utara.

Model usaha tani ayam pedaging secara kemitraan banyak dilakukan karena memberi kemudahan dalam memperoleh sarana produksi dan pemasaran yang pasti dengan harga kontrak, serta resiko kerugian dipihak peternak kecil. Beresiko kecil karena semua biaya bibit DOC, pakan, obat-obatan dan vaksin serta kematian ditangguh pihak inti (perusahaan mitra) sementara peternak hanya menyediakan fasilitas kandang dan perlengkapannya serta tenaga kerja.

Keuntungan diperoleh apabila bobot ayam rata-rata melebihi strandar, nilai kematian kecil sehingga diperoleh insentif dari mitra, seperti pada table di bawah ini.


Usaha tani unggas yang dilakukan peternak di Kabupaten Brebes masih dikategorikan menguntungkan, karena hasil analisa usaha tani nilai R/C di atas satu. Sistem pemeliharaan untuk ternak ayam Arab, Bangkok dan itik masih tradisional sedangkan untuk ayam ras petelur dan pedaging sudah intensif, namun masih menggunakan kandang terbuka dengan bahan dari bambu.

Sumber : Prasetyo A. T. Herawati dan Muryanto 2005

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
Usaha Tani Ayam Ras Petelur ~ Usaha tani ayam ras petelur membutuhkan lingkungan kandang yang berudara sejuk dan suasana yang tenang, kondisi ini sangat berpengaruh terhadap produktivitas ternak disamping faktor dari genetik ternak, pakan dan manajemen pemeliharaan. 


Namun disamping faktor tersebut diatas untuk menunjang kesinambungan usaha faktor sosial ekonomi juga sangat penting, letak geografis yang menunjang sarana produksi dan pemasaran hasil juga menentukan suatu prospek usaha tani.

Dalam beternak ayam ras petelur pada kondisi harga pakan pabrik (konsentrat) yang serba mahal, harus bisa memanipulasi formulasi pakan ayam ras petelur sehingga biaya pakan tidak lebih besar dari penjualan telur, sehingga peternak tidak merugi dalam beternak. 

Biasanya peternak tidak memberikan pakan dari pabrik seluruhnya 100% kepada ayam petelurnya namun masih dicampur lagi dengan bahan pakan lokal misalnya tepung jagung kuning dan bekatul dengan perbandingan tertentu asalkan tidak menurunkan produksi telur secara drastis.

Sebagai standar pada ayam petelur, setiap 175 – 180 kkal Metabolisme Energi (ME) dalam ransum harus mengandung 1% protein. Sebagai contoh: kandungan energi 2.700 kkal/kg dengan protein 16%, bila energi pakan dinaikan menjadi 2.800 kkal/kg, maka proteinnya harus menjadi 16,7, untuk mencukupi kebutuhan protein sebaiknya tidak kurang dari 16%.


Dari analisa usahatani pada Tabel di atas diperoleh keuntungan bersih selama sebulan, tanpa menghitung biaya pembuatan kandang, karena termasuk investasi jangka panjang yaitu Rp. 40.300.000,- walaupun nilai R/C 1,07 namun masih dikategorikan menguntungkan.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Sumber : Wawan Darmawan dan Maloedyn Sitanggang 2004
Usaha Tani Ayam Arab ~ Ayam arab lebih disukai dalam usaha tani karena mempunyai produksi telur yang tinggi yaitu 52,41% dan daya tetas lebih dari 70%, sehingga bisa mempunyai fungsi dwiguna yaitu sebagai penghasil telur dan daging. 


Kabupaten Brebes yang mempunyai kelompok ternak ayam Arab terbanyak yaitu 10 kelompok tani ayam Arab adalah Kecamatan Bumiayu. Usahatani ayam Arab di daerah tersebut sudah sebagai usaha pokok, yang meliputi tiga unit usaha yaitu usaha telur untuk konsumsi, usaha pembibitan ayam Arab dan usaha daging ayam dengan menjual ayam Arab muda yang berjenis kelamin jantan serta betina afkir.

Perbedaan Ayam Kampung & Ayam Arab Secara Ekonomi dan Produkstivitasnya


Untuk menyusun sebuah formula ransum ayam Arab harus mengetahui kebutuhan nilai gizi ayam Arab pada fase pemeliharaan. Pada Tabel di bawah ini dapat dilihat kebutuhan gizi ayam Arab pada masing-masing fase pemeliharaan, baru kemudian menentukan bahan baku yang mempunyai nilai gizi sesuai dengan kebutuhan tersebut baik sebagai sumber protein atau energi dan yang penting formula ransum tersebut harganya termurah.

Komposisi pakan :
  • Starter
  • Tepung jagung kuning: 30% 
  • Bekatul: 20% 
  • Konsentrat starter: 50% 
  • Ayam Arab dara (grower) 
  • Tepung jagung kuning: 45%
  • Bekatul: 30% 
  • Konsentrat 
  • grower: 25% 
  • Ayam Arab petelur (layer) 
  • Jagung kuning: 40% 
  • Bekatul: 23% 
  • Konsentrat 
  • layer: 30% 
  • Grit: 7%

Analisa Usaha Tani Ayam Arab Periode Satu Tahun


Dari analisa usaha tani tersebut diperoleh pendapatan bersih dalam pemeliharaan ayam arab selama setahun yang meliputi tiga bidang usaha baik sebagai penjual telur konsumsi, DOC dan daging ayam yaitu Rp. 7.444.125,- dengan nilai R/C 1,13 (pada table di atas). Namun nilai ini sudah memperhitungkan biaya tenaga kerja, sehingga secara ekonomi masih menguntungkan.

Sumber : Wawan Darmawan dan Maloedyn Sitanggang 2004
 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
Usaha Tani Ayam Bangkok ~ Ayam buras jenis Bangkok, banyak dibudidayakan namun belum secara intensif. Tujuan dari memelihara ayam Bangkok disamping bisa diambil telur dan dagingnya yang mempunyai cita rasa ayam buras, namun lebih cenderung ke arah hobi atau kegemaran sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari ayam buras biasa. Dalam hal ini masyarakat lebih cenderung menggunakan ayam Bangkok sebagai ayam petarung dalam arena sabung ayam.


Petani yang membudi-dayakan hanya kalangan masyarakat tertentu, tidak secara merata. Hasil analisa usahatani ayam Bangkok di salah satu kecamatan di Kabupaten Brebes masih menguntungkan dilihat dari nilai R/C 1,73. Perhitungan ini masih mengabaikan biaya tenaga kerja keluarga, seperti terlihat pada tabel berikut.


Konsumsi pakan anakan ayam umur 0 – 2 bulan sebanyak 100 ekor adalah 3,34 kg/hari atau 33,4 gram/hari/ekor. Berdasarkan tersebut diatas maka kebutuhan pakan dapat dihitung berdasarkan fase pemeliharaan.
  • Umur (0 – 2 bulan) = 1,60 kg/hari/48 ekor
  • Umur (3 – 4 bulan) = 3,05/hari/46 ekor 
  • Umur (4 – 7 bulan) = 3,68 kg/hari/46 ekor 
  • Dewasa (7 bulan lebih) =    3,60    kg/hari/45 ekor 
  • Induk = 1,92 kg/hari/24 ekor
Kebutuhan zat gizi ayam Bangkok pada fase pemeliharaan

Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
Sumber : Duding Abdul Muslim 1993
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Pada Ayam Buras ~ Dalam usaha ternak ayam yang sangat penting diperhatikan oleh para peternak adalah pengendalian penyakit, sebab ada beberapa jenis penyakit apabila sudah menyerang akan menimbulkan kematian yang cukup tinggi terutama penyakit tetelo dan penyakit flu burung. Kedua penyakit ini belum ada pengobatannya, yang ada baru vaksinnya saja, sehingga kedua penyakit ini dalam usaha ternak perlu dilakukan pencegahan. Dalam usaha ternak ayam buras biasanya tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak ayam. Untuk menekan tingkat kematian ayam  buras terutama kematian  anak ayam buras dalam kandang indukan maka perlu diperhatikan tentang kebersihan, tidak lembab, pakan dan air minum tidak tercampur kotoran dan vaksinasi.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Penyakit  Tetelo (ND)

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebabkan gangguan pernafasan, syaraf, menghambat pertumbuhan dan dapat menyebabkan kematian.Tanda-tanda penyakit ini antara lain lesu, tidak mau makan, ngantuk, ngorok/bersin dan nafas berbunyi. Pencegahan dapat dilakukan dengan jauhkan ayam-ayam sakit dan sucihamakan kandang dan peralatan kandang, selalu menjaga kebersihan/sanitasi kandang dan lingkungan, berikan makanan/minuman yang baik dan cukup, lakukan vaksinasi atau berikan obat pencegahan tepat pada waktunya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu vaksinasi adalah :
  1. ayam yang akan divaksinasi harus dalam keadaan sehat,
  2. alat-alat yang akan digunakan harus steril (spuit, pipet dan botol pencampur direndam dalam air mendidih selama 5 menit), 
  3. vaksin tidak boleh kena sinar matahari langsung dan harus disimpan di tempat dingin (kulkas, termos es), 
  4. vaksin yang telah dicampur lebih dari 4 jam jangan digunakan lagi, 
  5. gunakan vaksin sesuai dengan petunjuk pemakaian, 
  6. waktu vaksinasi sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan di tempat yang teduh.
Bahan-bahan yang digunakan vaksin ND , pelarut, yaitu aquades atau Nael Fisiologis, alat-alat spuit, pipet, botol pencampur. Prosedur pelaksanaan vaksinasi :
  1. alat-alat disterilkan,
  2. larutkan vaksin dengan pelarut, caranya pada tutup botol pelarut tusukan jarum suntik kemudian bukalah botol vaksin. Ambil sedikit pelarut, masukkan ke botol vaksin kocok dengan hati-hati hingga seluruh vaksin larut betul. Bila sudah larut sempurna masukkan ke dalam botol pencampur, dan bilas botol vaksin dengan sisa pelarut. Jumlah pelarut yang digunakan sesuai petunjuk, 
  3. lakukan vaksinasi untuk anak teteskan pada mulut atau mata anak ayam, dengan menggunakan pipet sebanyak 1 tetes atau suntikan ke dalam otot dada sebanyak 0,5 cc untuk ayam umur 1-4 bulan dan 1 cc untuk ayam umur 4 bulan ke atas.
Program vaksinasi penyakit ND pada ayam buras :
Periode Vaksinasi
Umur Ayam
Jenis Vaksin
Dosis dan Aplikasi
Pertama (I)
1-4 Hari
Strain F
1 tetes lewat mata
Kedua (II)
3-4 Minggu
Strain F
1 tetes lewat mata
Ketiga (III)
2-3 Bulan
Strain K
0,5 dosis suntikan pada otot
Keempat (IV)
5-6 bulan, diulang setiap 6 bulan
Strain K
1 dosis suntikan pada otot

Penyakit Flu Burung 

Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan kematian secara mewabah, tanda-tanda penyakit ini adalah :
  1. jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan, 
  2. kadang-kadang ada cairan dari mata dan hidung, 
  3. pembengkakan di daerah bagian muka dan kepala, 
  4. pendarahan di bawah kulit, 
  5. pendarahan titik pada daerah dada, kaki dan telapak kaki, 
  6. batuk, bersin dan ngorok dan 
  7. ayam mengalami diare dantingkat kematian tinggi. 
Pencegahan/pemberantasan flu burung, dilakukan dengan cara :
  1. Peningkatan biosekuriti yaitu desinfeksi alat dan fasilitas peternakan, dilarang mengeluarkan unggas sakit, kotoran dan limbah peternakan, membatasi keluar dan masuk orang ke dalam lokasi peternakan, mencegah kelur masuknya tikus dan hewan lain ke dalam lokasi peternakan;
  2. Dekontaminasi/Desinfeksi pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan, pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraan dan bahan lain yang tercemar, bangunan kandang yang kontak dengan unggas, kandang/tempat penampungan unggas, permukaan jalan menuju peternakan/kandang/tempat penampungan unggas;
  3. Tindakan pemusnahan selektif/terbatas dilakukan terhadap unggas sehat yang sekandang dengan unggas sakit di peternakan tertular;
  4. Disposal yaitu dilakukan pembakaran dan penguburan dengan kedalaman minimal 1,5 m terhadap unggas mati (bangkai), karkas, telur terinfeksi, kotoran, bulu alas kandang (sekam), pupuk dan pakan yang tercemar serta bahan dan peralatan lain yang terkontaminasi yang tidak dapat disucihamakan secara efektif; dan 
  5. Vaksinasi. 
Vaksinasi yang dapat dilakukan terhadap ayam buras yang sehat di daerah tertular sebagai berikut : Program vaksinasi flu burung pada ayam buras.

Periode Vaksinasi
Umur Ayam
Dosis dan Aplikasi
Pertama (I)
4-7 Hari
0,2 ml suntikan dibawah kulit
pada pangkal leher
Kedua (II)
4-7 Minggu
0,5 cc suntikan dibawah kulit
pada pangkal leher/otot dada
Ketiga (III)
2-3 Bulan
pada pangkal leher/otot dada
Pengisian kembali (Restocking) kandang ayam yang terserang penyakit flu burung adalah sebagai berikut peternak diperbolehkan mengisi kandang kembali setelah 30 hari pengosongan kandang dan harus dipastikan semua tindakan desinfeksi dan pembakaran/penguburan sesuai prosedur.

Penyakit Cacar

Adalah penyakit yang disebabkan virus dengan pembentukan kutil-kutil pada kulit sekitar kepala. Gejala penyakit ini nampak pada bagian yang tidak berbulu yaitu berbentuk luka atau kutil, nafsu makan hilang dan pertumbuhan merosot. Pengobatan dan pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksinasi, cungkil kutil-kutil dengan gunting dan obati atau olesi dengan yodium tintur atau dengan obat anti infeksi, pisahkan ayam sakit dan cucihamakan kandang.

Penyakit Coccidiosis (Berak darah)

Tanda-tanda penyakit ini adalah pucat dan lesu, nafsu makan menurun, pada anak ayam biasanya mencret bercampur darah, kadang-kadang terjadi kelumpuhan, bila serangan penyakit ini cukup lama, ayam akan kurus dan akhirnya mati. Pengobatan dapat digunakan Coccidiostat seperti Trisulfa.

Penyakit Kolera

Penyakit kolera dapat menular dan menyerang mendadak yang dapat mengakibatkan kematian, penyakit ini cenderung mewabah kembali setelah sembuh dari pengobatan. Tanda-tanda penyakit ini adalah berak warnanya hijau dan jengger kebiru-biruan. Salah satu penyebab yang sering timbuh adalah dari pakan atau air minum yang tercemar kotoran atau pakan yang basi. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat sulfa atauterramicyn.

Penyakit Snot (Salesma)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan menyerang pada ayam semua umur. Tanda-tanda penyakit ini adalah mula-mula pada lubang hidung keluar cairan agak encer, lama-lama mengental dan ayam sering bersin, nafsu makan menurun, di sekitar lubang hidung biasanya agak membengkak. Pengobatan dapat digunakan sterptomycin. Pencegahan jangan biarkan ayam memakan jeroan atau bangkai.

Sumber : Armanudin 2009, Budiman Hadi 1995, Djatnika DH & Endang Sugiharti 1996
Ternak Ayam ~ Produksi telur ayam kampung lebih rendah dari ayam ras, yaitu 50 butir per ekor per tahun untuk sistem pemeliharaan secara semi intensif.


Untuk meningkatkan jumlah produksi beberapa cara dapat dilakukan dengan cara penetasan telur dengan mesin tetas atau dengan induk entog (itik manila).

Telur-telur yang ada disangkar diambil dan dimasukkan ke dalam sangkar entok yang sudah siap mengeram atau dipindahkan ke dalam mesin tetas, sehingga kalau induk ayam mau mengerami telur di sangkarnya tidak jadi karena sangkarnya kosong. 

Induk ayam yang mulai mengeram kemudian dipegang dan dimandikan setiap hari dengan tujuan untuk menghilangkan sifat mengeram induk ayam secepat mungkin. 

Biasanya induk ayam yang diperlukan seperti ini sifat mengeramnya lama kelamaan menghilang, 2-3 minggu setelah sifat mengeram menghilang maka babon akan memperlihatkan sifat birahinya dan akan bertelur kembali. Langkah ini dilakukan bertujuan agar dapat dihasilkan telur yang lebih banyak.
Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam


Dengan metode ini diharapkan siklus bertelur induk ayam buras dapat mencapai 9 kali per tahun, dengan produksi telur dapat mencapai  ± 115 butir per ekor per tahun dengan asumsi produksi telur per periode bertelur rata-rata 13 butir atau dapat menghasilkan ± 72 ekor anak ayam pertahun apabila setiap kali periode bertelur ditetaskan dan diasumsikan menetas 8 ekor. Ini berarti bahwa ayam buras mampu menghasilkan anak ayam lebih banyak bila dikehendaki.

Sumber : Armanudin 2009, Budiman Hadi 1995, Djatnika DH & Endang Sugiharti 1996
Pemisahan Anak Ayam Buras Dalam Kotak Indukan ~ Salah satu kendala pada usaha budidaya ayam buras di pedesaan adalah tingkat kematian anak ayam yang tinggi. Hal ini disebabkan masih banyak dijumpai induk mengasuh anaknya bersama-sama sampai anaknya disapih. Hal ini jelas akan menimbulkan kerugian yang tinggi yaitu disamping kehilangan anak ayam akibat kematian juga jumlah produksi telur rendah serta waktu untuk bertelur kembali menjadi lama atau panjang.


Teknologi pemisahan anak dari induknya bertujuan  untuk meningkatkan produksi dan menghindarkan hal-hal yang merugikan. Pemisahan induk dan pemeliharaan anak ayam dalam kandang indukan dapat dimulai  pada anak berumur 1 hari sampai berumur 2 bulan.

Pembuatan Kotak Indukan

Bentuk dan konstruksi kandang indukan tergantung pada jumlah anak ayam, biaya yang tersedia dan ketersediaan bahan di lokasi. Bahan kotak indukan dapat dibuat dari bahan bambu, kayu reng, kawat ayam, rempesan kayu atau bahkan dari bahan-bahan bekas. Pada umumnya kotak indukan terbuat dari bambau yang dibelah kecil-kecil antara 1-2 cm atau bisa juga terbuat dari kawat ayam dengan diameter 0,5-1 cm.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Pembuatan Kandang Indukan

  • Pada umumnya kandang indukan terbuat dari bambu yangndibelah kecil-kecil antara 1-2 Cm atau juga dapat dibuat dari kawat ayam dengan diameter 0,5-1 Cm.
  • Bila kandang indukan dibuat dari bambu, usahakan jarak antara bambu jangan sampai rapat atau terlalu renggang.
  • Bentuk kandang Indukan. Bentuk kandang indukan dibuat seperti kotak sehingga sering juga disebut kotak indukan.
  • Ukuran kandang indukan : tinggi 60 Cm, panjang 1m dan lebar 80 Cm bisa digunakan untu 40 ekor anak ayam sampai umur 2 bulan.

Tempat Pakan dan Minum

Tempat pakan dan minum harus diletakkan di dalam kandang indukan yang mudah dijangkau oleh anak ayam. Tempat makan dan minum terbuat dari bahan yang tidak mudah berkarat seperti belahan bambu, kotak kayu atau plastik.

Persyaratan penggunaan kandang indukan

  • Kebersihan, sebelum anak ayam dimasukan ke dalam kandang indukan, sebaiknya kandang indukan disucihamakan dahulu dengan cara mengapur seluruh kandang indukan dan biarkan selama 2 sampai 3 hari. Kemudian baru dimasukan induk dan anak ayamnya. Untuk menjaga kebersihan kandang indukan perlu dibersihkan setiap hari, minimal 2-5 hari dalam satu minggu.
  • Kehangatan, karena kandang indukan sebagai pengganti induk, maka kehangatan sangat diperlukan bagi anak ayam terutama sampai umur 1-10 hari. Pemanas dan penutup perlu diatur untuk menciptakan temperatur kandang yang sesuai. 
  • Ventilasi, sangat diperlukan bagi anak ayam, karena keadaan sirkulasi udara dalam kandang indukan akan mempengaruhi perkembangan kesehatan anak ayam, seperti bau kotoran, sisa makanan, lembab,  kurangnya sinar matahari. Kandang indukan pada waktu malam atau hujan ditutup dengan karung plastik atau karung goni untukmemberikan kehangatan atau menghindari serangan penyakit.
  • Pengontrolan, dan jauh dari  gangguan binatang pemangsa.

Pemisahan dan Perawatan Anak Ayam

Sebelum anak ayam dimasukkan kedalam  kotak indukan, sebaiknya kotak tersebut harus disucihamakan dahulu yaitu dengan cara dikapur dan dibiarkan 2-3 hari. Kemudian masukkan anak ayam buras yang baru menetas atau ayam berumur 2-3 hari. Anak ayam dari umur 1-7 hari diberi lampu pemanas yang dinyalakan lampu hanya dinyalakan pada malam hari saja, dan pada hari ke 11 dan setelurnyasampai umur 2 bulan lampu dimatikan.

Pada waktu hujan, angin dan malam hari kotak indukan harus ditutup dengan karung atau bahan lain agar anak ayam buras terhindar dari kedinginan yang dapat menimbulkan stress. Untuk pengontrolan suhu ruangan apakah anak ayam buras kepanasan atau kedinginan, dapat terlihat tanda-tanda sebagai berikut : apabila anak ayam bergerombol menjauhi lampu, berarti suhu  dalam kotak indukan terlalu panas, apabila anak ayam bergerombol mendekati lampu berarti suhu dalam kotak indukan kurang hangat atau terlalu dingin, dan apabila anak ayam menyebar  berarti  sushu dalam kotak indukan sesuai dengan kebutuhan panas  anak ayam buras.

Untuk pemberian pakan  dan air minum seperti tersebut diatas dalam penjelasan tentang pemeliharaan ayam buras pada cara pemberian pakan pada ayam buras. Sedangkan untuk menekan tingkat kematian anak ayam dalam kotak indukan perlu diperhatikan kebersihan  kotak indukan.

Sumber : Armanudin 2009, Budiman Hadi 1995, Djatnika DH & Endang Sugiharti 1996
Cara Pemberian Pakan dan Minum Ayam Buras ~ Pemeliharaan ayam buras secara tradisional, pemberian pakan biasanya tidak dilakukan secara rutin hanya kadang-kadang saja. Biasanya ayam buras dibiarkan hidup berkeliaran di sekitar rumah, mencari pakan sendiri dan dikandangkan (dikurung) pada sore dan malam hari.


Peternak biasanya lebih memperhatikan kondisi ayam pada saat siap bertelur atau layak untuk dijual. Pada sistem pemeliharaan secara tradisional ayam buras akan berusaha mencukupi kebutuhan gizinya dari berbagai sumber bahan pakan yang tersedia di lingkungannya. Pada sistem pemeliharaan ayam buras secara semi intensif peternak memberikan pakan tambahan pada ayam burasnya sedangkan pada sistem pemeliharaan secara intensif pakan sepenuhnya disediakan peternak.

Fungsi Pakan Bagi Ayam Buras

  1. Untuk pertumbuhan, dari anak ayam menjadi ayam dewasa.
  2. Untuk mempertahankan hidup, artinya walau pertumbuhannya sudah mencapai optimal, tetapi didalam hidupnya ayam masih membutuhkan makanan. Makanan tersebut digunakan untuk mempertahankan hidupnya.
  3. Untuk produksi, artinya selain makanan digunakan untuk pertumbuhan dan mempertahankan hidup, makanan yang diberikan pada ayam digunakan untuk berproduksi. Produksi utama dari ayam buras adalah daging dan telur.
 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Jenis Bahan Pakan Tambahan untuk Ayam Buras

Jagung kuning, kacang-kacangan, ubi jalar, singkong, gaplek, onggok, sagu, juga dapat memanfaatkan sisa-sisa limbah berupa dedak padi, meniran, ampas tahu, limbah ikan baik limbah ikan asin maupun limbah ikan segar , gabah hampa, sisa dapur (sayur-sayuran), sisa-sisa  makanan, keong mas, bekicot, cacing dll.

Cara Pemberian Pakan Pada Ayam Buras Yang dipelihara Secara Intensif

Ayam buras umur 1-7 hari

Pakan harus tersedia sepanjang hari dan tidak terbatas jumlahnya (ad libitum). Cara pemberian pakan sebaiknya 3-4 kali sehari. Tempat pakan sebaiknya berbentuk datar seperti tampah, agar ayam-ayam dapat menjangkau pakan di dalamnya.

Ayam buras umur 1 minggu-10 minggu

Untuk ayam umur 1 minggu sampai 10 minggu dapat digunakan makanan ayam ras starter dicampur dedak padi dengan perbandingan 1:1 atau dengan memberikan jagung giling halus dicampur dedak padi dengan perbandingan 2:1 ditambah dengan limbah ikan asin atau segar, serangga, keong mas, cacing dll. Jumlah pakan yang diberikan ± 20-50 gram per ekor per hari, dengan kandungan protein 14-15%

Ayam buras berumur 10 minggu-12 minggu

  • Setelah ayam berumur 10 sampai 12 minggu, anak ayam mulai secara bertahap dapat dilepas dengan ayam lainnya.
  • Untuk ayam buras umur 10 minggu sampai 12 minggu jenis pakan yang diberikan dapat berupa jagung giling, dedak, nasi, gabah, limbah ikan dll. Jumlah pemberiannya bertambah yaitu ± 50.
  • 70 gram per ekor per hari, dengan kandungan protein 14-15%, sebagai contoh pakan ayam buras umur 10 minggu-12 minggu dedak padi 45%, jagung 30%, limbah ikan, keong mas, bekicot, cacing, konsentrat 20 % dan hijauan 5 %.

Ayam buras berumur 12 minggu -20 minggu (ayam dara)

Laju pertumbuhan ayam dara lebih cepat daripada anak ayam. Oleh karena itu kebutuhan pakan lebih banyak baik kandungan gizinya maupun jumlah pakannya. Pakan ayam dara secara fisik ukuran butirannya lebih besar daripada pakan untuk anak  ayam. Jenis pakan yang diberikan dapat berupa jagung, dedak, nasi, potongan-potongan gaplek, sayuran, limbah ikan, keong mas, cacing dll,  yang diberikan pada pagi dan sore hari sebelum ayam dikeluarkan dari kandang (untuk pemeliharaan secara semi intensif). Jumlah pemberian pakan 70 gram-100 gram per ekor per hari dengan kandungan protein 10-14%. Sebagai contoh susunan pakan ayam buras dara dedak padi 55%, jagung kuning 34% dan limbah ikan, keong mas, cacing, bekicot 7 % dan hijauan 4%.

Pakan ayam betina dewasa umur diatas 20 minggu

Gizi pakan ayam dewasa sebagian besar dipergunakan untuk produksi telur sehingga kualitas dan kontinuitas pakan yang diberikan sangat mempengaruhi produksi telur. Fluktuasi produksi telur terjadi apabila terlalu sering mengganti pakan. Oleh karena itu apabila terjadi perubahan pakan sebaiknya dilakukan secara bertahap. Untuk mendapatkan produksi telur yang tinggi diperlukan pakan yang kandungan gizinya sesuai dengan kebutuhan ayam yaitu mengandung protein kasar 14 %-24%. Sebagai contoh susunan pakan ayam buras betina dewasa terdiri dari dedak padi 45 %, jagung kuning 20 %, nasi, meniran, gabah, gaplek 10 %, limbah ikan asin, keong mas, bekicot, cacing 20 %, sayuran 5%. Jumlah pemberian ± 150 gram per ekor per hari.

Pemberian Air Minum

Kebutuhan nutrisi/gizi  lain yang kadang-kadang dilupakan adalah air minum. Air minum sangat penting dibutuhkan dalam tubuh ternak karena air sangat vital untuk berjalannya fungsi tubuh yang normal. Air merupakan bahan dasar dari darah, cairan antar dan dalam sel tubuh yang berfungsi untuk transportasi zat gizi serta sisa-sisa pembakaran dalam tubuh. Disamping itu air mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pengaturan suhu tubuh.

Kandungan air dalam tubuh anak ayam sehari sekitar 85% dan kandunagn ini sedikit menurun dengan peningkatan umur dan mencapai 55% pada tubuh ayam berumur 42 minggu. Sehingga ayam membutuhkan air minum yang bersih untuk pertumbuhan optimal, untuk produksi dan untuk proses pencernakan makanan.

Oleh karena itu air minum harus selalu tersedia, karena kekurangan air minum sampai 20 % dari kebutuhan sehari-hari dapat menyebabkan penurunan produksi baik produksi telur maupun daging. Ayam buras umur 1-2 hari sebaiknya air minum diberi gula pasir dengan perbandingan 1 liter air dan 2 sendok makan gula pasir. Sedangkan untuk ayam umur 2-7 hari air minum dapat dicampur dengan Vitachik (obat anti stress).

Sumber : Armanudin 2009, Budiman Hadi 1995, Djatnika DH & Endang Sugiharti 1996

Pemilihan Bibit

Untuk dapat meningkatkan produksi telur dan pertumbuhan ayam yang baik, maka diutamakan pemilihan calon bibit, baik calon induk maupun calon pejantan. Cara memilih ayam buras calon induk atau calon pejantan  adalah sebagai berikut :

Calon Induk

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

 

  • Umur = 6 sampai 12 bulan
  • Berat badan = kurang lebih 0,8 kg
  • Sehat, tidak cacat, mata bersinar dan hidup
  • Daerah dubur lembut
  • Jarak antara tulang duduk 2 jari
  • Jarak antara tulang duduk dan tulang dada 3 jari
  • Kedua sayap lebar dan simetris
  • Jengger dan pial berwarna merah segar

Calon Jantan

  • Umur = 8 sampai 24 bulan
  • Berat badan = kurang 1 sampai 1,2 kg
  • Sehat, tidak cacat, mata bersinar dan hidup
  • Tubuh besar, kokoh dan kuat
  • Bentuk kepala lurus dan pipih
  • Bentuk ekor melengkung dan terjuntai ke bawah
  • Kepala pipih dan lurus
  • Tidak mempunyai sifat kanibal
Perbandingan antara jantan dan betina adalah 1 : 7-8 atau 1 : 10, artinya 1 ekor pejantan dapat melayani 7 sampai 8 ekor betina atau 1 ekor pejantan dapat melayani 10 ekor induk. Ayam pejantan perlu istirahat untuk menjaga kondisi agar tetap sehat dan subur. Lama istirahat biasanya satu minggu dalam waktu satu bulan dengan cara dikurung terpisah dari betina. Bila ayam jantan cukup banyak, istirahat dilakukan secara bergiliran. Untuk mencegah terjadinya penurunan produksi pada generasi berikutnya maka dianjurkan perkawinan jangan secara acak dan hindarkan perkawinan antar sesame seketurunan. Seleksi sederhana harus dilakukan secara terus menerus pada tiap generasi agar produksi yang diperoleh tidak mengalami penurunan.

Kandang

Kandang merupakan salah satu syarat bagi kelangsungan hidup ayam. Fungsí kandang bagi ternak ayam terutama untuk melindungi dari hujan, terpaan angin, panas dan gangguan binatang buas. Selain itu berfungsi sebagai tempat tidur dan yang utama hadala sebagai tempat berkembang biak. Ukuran kandang ayam buras biasanya 2m x 3m untuk menampung 40 ekor anak ayam sampai umur 2-3 bulan atau dapat  untuk menampung 30 ekor ayam dewasa.

Persyaratan Pembuatan Kandang :

  1. Tempat/lokasi kandang harus kering
  2. Tidak mudah tergenang air
  3. Tidak menyatu dengan rumah
  4. Mempunyai ventilasi yang baik
  5. Sehat dan bersih
  6. Cukup mendapat sinar matahari pagi
  7. Kokoh dan kuat serta atap tidak bocor.

Bahan kandang :

Pilih bahan kandang tidak ada disekitar lokasi, yaitu untuk :
  1. Rangka kandang dibuat dari bamboo atau kayu gelam.
  2. Atap kandang dibuat dari rumbia, ijuk atau alang-alang. 
  3. Dinding kandang dapat dibuat dari bambu, papan rempesan, kayu gelam atau kawat ram.
  4. Alas kandang dapat dibuat : Untuk lantai kandang bisa berupa lantai tanah yang telah dipadatkan  atau disemen dan ditaburi dengan sekam atau serbuk gergaji setebal 6 cm. Lantai panggung bertumpu pada tiang dan antara tanah dengan lantai ada ruang (kolong) untuk menampung kotoran ayam. Untuk daerah pedesaan padat penduduk lantai model ini lebih dianjurkan karena akan lebih mudah penangannya dan lebih menghemat lahan dan biaya.

Peralatan kandang :

Tempat pakan dan minum
  1. Tempat pakan dan minum dapat dibuat dari bahan yang tidak mudah berkarat.
  2. Bahan-bahan yang dapat digunakan adalah belahan bambu, paralon, plastik atau papan.
  3. Tempat minum seperti halnya tempat pakan dapat dibuat dari bambu yang dipotong, kaleng plastik, atau kaleng-kaleng bekas yang tidak berkarat.
  4. Untuk ayam yang dipelihara secara intensif, tempat pakan dan minum sebaiknya diletakkan di dalam kandang pada dinding kandang bagian dalam dan sedikit lebih tinggi dari permukaan lantai agar ayam tidak mencakar-cakar atau pakan bercampur kotoran.
  5. Untuk ayam yang dipelihara secara semi intensif pakan dan air minum dapat ditempatkan di luar kandang atau halaman asalkan tidak terkena langsung sinar matahari dan air hujan.

Tempat bertengger

Fungsi tempat bertengger adalah agar ayam dapat tidur secara teratur pada malam hari. Tempat bertengger sebaiknya disediakan yang cukup agar ayam tidak saling bertindih dan badan ayam tidak terkena kotoran ayam. Tempat bertengger dapat dibuat dari bambu atau kayu.

Sangkar bertelur/pengeraman

  1. Sangkar diperlukan untuk mencegah ayam bertelur dilantai yang dapat menyebabkan telur menjadi kotor atau pecah terinjak oleh induk ayam lainnya.
  2. Sangkar bertelur/pengeraman dibuat dari bahan yang mudah, murah dan tersedia ditempat misalnya dari kotak gardus bekas, kotak kayu bekas, bambu yang dibuat seperti kukusan, baskom bekas, ember bekas dll. Alas sangkar dilapisi dengan bahan lembut seperti sekam, jerami padi, rumput kering, kertas bekas, kain-kain bekas atau bahan lainnya, agar ayam bertelur dengan nyamandan telur tidak pecah.
  3. Sangkar bertelur/pengeraman dibuat jangan terlalu cekung atau terlalu datar agar induk mudah membalik telurnya. 
  4. Ukuran sangkar bentuk kotak panjang 35 cm, lebar 35 cm dan tinggi (dalam) 35 cm. Tinggi sangkar dari lantai ± 50 cm. Untuk sangkar berbentuk bulat diameter ± 50 cm, terbuat dari bambu bisa dibuat berdiri (60-75) cm diatas lantai dengan satu tiang dari bambu.
  5. Usahakan tempat pengeraman sebelum digunakan terlebih dahulu disemprot dengan air kapur atau air tembakau untuk menghilangkan kemungkinan gangguan kutu ayam.
  6. Sangkar bertelur sebaiknya ditempatkan di dalam kandang dalam posisi agak gelap dan teduh, misalnya di sudut atau bagian belakang kandang karena pada saat hendak bertelur atau mengeram ayam menghendaki suasana tenang dan agak gelap.
  7. Jumlah sangkar sebaiknya sama dengan jumlah induk ayammyang sedang bertelur.
Sumber : Armanudin 2009, Budiman Hadi 1995, Djatnika DH & Endang Sugiharti 1996
Peluang Usaha dan Sistem Pemeliharaan Ayam Buras ~ Umumnya sistem pemeliharaan ayam buras masih sederhana, namun demikian sistem budidaya ayam buras yang berkembang saat ini dapat dibedakan menjadi 3 sistem pemeliharaan yaitu :

Sistem Pemeliharaan Ayam Buras Secara Tradisioal

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

 

Sistem pemeliharaan ini biasa dilakukan oleh sebagian besar petani pedesaan dengan skala pemeliharaan rata-rata 3 ekor induk per petani. Ayam buras dipelihara dengan cara dibiarkan lepas, petani kurang memperhatikan aspek teknis dan perhitungan ekonomi usahanya.

Pemeliharaan bersifat sambilan, dimana pakan ayam buras tidak disediakan secara khusus hanya mengandalkan sisa-sisa hasil pertanian. Ada juga petani yang memberikan dedak padi tetapi tidak secara teratur. Sistem perkandangan kurang diperhatikan, ada yang dikandangkan didekat dapur, dan ada yang hanya bertengger di dahan pohon-pohonan pada malam hari.

Pada pemeliharaan secara tradisional sering terjadi gangguan binatang liar, tingkat kematian ayam dapat mencapai 56% terutama pada anak ayam sampai umur 6 minggu, produksi telur rendah (47 butir per induk per tahun), walaupun pemanfaatannya cukup berarti bagi petani.

Sistem Pemeliharaan Secara Semi Intensif

Yang dimaksud dengan sistem pemeliharaan secara semi intensif adalah pemeliharaan ayam buras dengan penyediaan kandang dan pemisahan anak ayam yang baru menetas dari induknya dengan skala usaha rata-rata 9 ekor induk per petani.

Selama pemisahan ini,  anak ayam perlu diberi pakan yang baik (komersial atau buatan sendiri). Biasanya pakan tambahan diberikan sebelum ayam dilepas di pekarangan atau dikebun untuk mencari pakan sendiri. Pakan tambahan hanya diberikan sebanyak 25 gram per ekor per hari atau 25% dari kebutuhan pakan yang dipelihara secara intensif per ekor per hari.

Pada pemeliharaan secara semi intensif ini tingkat kematian ayam dapat mencapai 34% terutama pada anak ayam sampai umur 6 minggu dan produksi telur dapat mencapai 59 butir per ekor per tahun.

Sistem Pemeliharaan Secara Intensif

Pemeliharaan secara intensif ini artinya ayam buras yang dipelihara petani dikurung/dikandangkan sepanjang hari, dengan skala usaha rata-rata 18 ekor induk ayam per petani. Cara pemeliharaan ini tidak jauh beda dengan sisitem pemeliharaan secara semi intensif, namun bedanya pakan diberikan secara penuh yaitu 100 gram per ekor per hari.

Pada cara ini petani harus secara terus menerus menangani usahanya, karena aspek komersial dari usaha ini sangat ditekankan dimana pengeluaran modal cukup banyak terutama untuk pembelian pakan. Dengan cara ini produkstifitas dan pemanfaatan ayam buras oleh petani meningkat.

Pada sistem pemeliharaan secara intensif ayam betina tidak diberikan kesempatan ayam betina mengerami telurnya. Telur dieramkan oleh ayam-ayam yang khusus dipelihara sebagai penetas telur atau ditetaskan dengan menggunakan mesin tetas.

Pada pemeliharaan secara semi intensif ini tingkat kematian ayam mencapai 27% terutama pada anak ayam sampai umur 6 minggu dan produksi telur dapat mencapai 103 butir per ekor per tahun.

Sumber : Armanudin 2009, Budiman Hadi 1995, Djatnika DH & Endang Sugiharti 1996
Mengenal Berbagai Macam Ayam Buras ~ Ayam Buras atau ayam kampung ada juga yang menyebut ayam lokal atau ayam sayur. Di beberapa daerah pemberian nama ayam buras selain berdasarkan asal daerah ayam juga berdasarkan pada besar dan bentuknya. Beberapa jenis ayam buras di Indonesia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan antara lain :

Ayam Kedu

Jenis ayam ini berasal dari daerah Kedu, kabupaten Temanggung Jawa Tengah, yang terdiri dari dua macam yaitu ayam kedu hitam dan kedu putih. Ayam Kedu hitam mempunyai warna bulu hitam dengan balung tunggal berwarna hampir hitam atau merah, warna kaki hitam. Ayam Kedu putih bentuknya sama dengan White Leghorn, kaki dan bulu pitih, balung tunggal berwarna merah. Ayam kedu cukup potensial sebagai jenis petelur yang baik.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Ayam Pelung

Jenis ayam ini berasal dari Kabupaten Cianjur, Jawa barat. Ayam Pelung sudah dikembangkan sebagai hobi sejak tahun 1930. Ayam ini berukuran besar dengan kaki yang sangat panjang, warna bulu beraneka ragam pada umumnya abu-abu sampai hitam. Pelung jantan sangat digemari oleh masyarakat karena dapat berkokok dengan mengeluarkan suara yang tinggi dan panjang. Ayam pelung dapat diarahkan sebagai jenis pedaging.

Ayam Nunukan

Jenis ayam ini berasal dari Tarakan, Kalimantan Timur. Ukurannya kecil dengan kaki yang pendek, pertumbuhan bulu lebat dan berwarna coklat merah, paruh, kulit dan kaki berwarna kuning dan mempunyai balung (jengger) tunggal. Walau tubuhnya relatip kecil tapi merupakan jaenis ayam petelur yang baik.

Ayam Buras Biasa

Jenis ayam ini biasa di sebut ayam kampung atau ayam sayur yang mempunyai betuk dan ciri-ciri campuran dari jenis kedu, pelung atau nunukan. Ayam buras mempunyai peranan sebagai penghasil daging dan telur.

Selain ayam-ayam lokal yang mempunyai potensi produksi daging dan telur di beberapa daerah banyak dipelihara ayam lokal lain yang seperti ayam cemani, Walik, sentul, bekisar, merawang dan lain-lainnya. Tingkat pertumbuhan ayam buras relatif lambat dan ini berpengaruh nyata terhadap produksi telurnya. Produksi telur  ayam buras masih sangat rendah, dibandingkan dengan ayam ras, namun daya tetas ayam buras tinggi menunjukkan fertilitas bukanlah merupakan persoalan. Pengeraman secara alamiah nampaknya lebih efisien dan bukan merupakan faktor pembatas terhadap produksi.

Produksi telur ayam buras pada kondisi pedesaan adalah induk yang tidak mengerami telurnya, adalah sekitar 132 butir per ekor per tahun; induk mengeram dan setelah menetaskan anak dipisahkan dari induknya, berproduksi telur sekitar 115 butir per ekor per tahun dan induk ayam yang mengeram dan mengasuh anaknya sampai lepas sapih, produksi telurnya hanya 52 butir per ekor per tahun dengan berat telur berkisar 45 gram. Sedangkan produksi telur ayam ras dapat mencapai 200-300 butir per tahun.

Sumber : Armanudin 2009, Budiman Hadi 1995, Djatnika DH & Endang Sugiharti 1996