Juni 2015
Ternak Ayam ~ Ayam Sumatra pernah menjadi salah satu mata dagangan penting pada abad ke-19, dengan tujuan Eropa dan Amerika. Sebagai komoditas ekspor dari suatu daerah, tidak bisa disangkal betapa nama Sumatra menjadi terkenal saat itu di kedua benua tersebut. Di belahan dunia barat, pejantan ayam Sumatra diperlukan sebagai ayam hias karena bentuknya yang sedang-sedang, warna bulu yang beragam dan kokoknya sangat lain dengan ayam lokal. Sedang induk betina dikawin silangkan dengan pejantan lokal unggul hingga produktivitasnya cukup tinggi.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam


Lain di Eropa, lain pula di Sumatra. Para peternak di Sumatra justru mendatangkan ayam Bangkok dengan maksud memperbaiki generasi ayam Sumatra asli agar dapat menjadi jenis ayam lokal unggul. Kemudian perhatian peternak tercurah pada jenis ayam baru yang tangguh, produktif dan lebih tahan dari beberapa serangan penyakit. Namun sangat disayangkan, di sisi lain justru menjadi buah simalakama. Persediaan ayam Sumatra asli semakin menipis karena diekspor terus dan sudah terdesak oleh kehadiran ayam Bangkok. Saat ini keaslian ayam Sumatra patut dipertanyakan, akibat telah mewabahnya ayam Bangkok beserta keturunannya. Sangat dimungkinkan semakin meluasnya perkawinan silang keturunan Bangkok dengan ayam Sumatra asli, sehingga lampu kuning telah menyala, ayam Sumatra asli telah diambang kepunahan.

Menyadari hal tersebut, alangkah baiknya bila mulai sekarang digalakkan lagi kegiatan pengembangbiakkan ayam Sumatra asli, sebagaimana telah berhasil dilakukan oleh para peternak pelung di Jawa Barat. Kalau pada abad ke 19 dapat menjadi barang ekspor yang berarti, mengapa sekarang, pada abad ke 20 yang segalanya serba canggih, justru tidak ? Seperti telah diuraikan di atas, mendapatkan ayam Sumatra asli adalah pekerjaan yang sangat sulit. Kecuali sudah semakin langkah, harus pula mau bersusah payah masuk jauh ke padalaman yang tentu saja tak terjangkau lagi oleh kendaraan darat. Mungkin kita harus berhari-hari berjalan kaki, naik turun bukit. Namun hendaknya kita menyadari, bahwa langkah awal perlu segera ditempuh, karena kalau tidak, kepunahan ayam Sumatra asli akan menjadi kenyataan. Dari pengamatan para pecinta satwa langkah asli nusantara, ternyata ada beberapa perbedaan antara ayam Sumatra saat ini dengan ayam Sumatra hasil penyelidikan yang dilaporkan oleh pakar perunggasan pada awal abad ke 20 yang lalu.

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Sumatra

  • Berat rata-rata 2 kg, termasuk kecil bila dibandingkan dengan jenis ayam lokal unggul yang lain. Bentuk badan atletis, dengan dada bidang, kelihatan kekar dan sigap.
  • Bulu hias pada leher pendek-pendek tetapi lebat sekali, berwarna oranye dan merah darah.
  • Sedangkan warna kuning, merah menyala, ungu, hijau mengkilap menghiasi bulu punggung dan pinggangnya.
  • Bulu badan sebelah bawah dan bulu dada berwarna hitam.
  • Bulu sayap kaku, pendek berwarna hitam kehijau-hijauan bercampur warna coklat, putih dan abu-abu.
  • Bulu ekor lebat, keras, panjang menjuntai, tetapi tidak menyentuh tanah.
  • Paruhnya besar, pendek, kuat sekali, berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
  • Matanya agak tersembunyi, berwarna merah kehitam-hitaman, kelihatan galak berapi-api.
  • Jenggernya berbentuk jamangan, kecil dan berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Demikian pula pial dan cuping telinganya kecil, berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Kakinya panjang dan kekar, dengan sisik-sisik besar teratur rapat berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
  • Jari-jari kakinya panjang, kokoh, warnanya hitam kusam.
  • Kuku-kukunya panjang, runcing, berwarna hitam abu-abu.
  • Telapak kakinya halus, berwarna kuning jerami.
  • Tajinya mencuat tajam, panjang, berbonggol besar dengan warna abu-abu hitam kusam.
  • Suara kokoknya bernada tinggi.

Ciri-Ciri Betina Ayam Sumatra

  • Berat rata-rata 1,5 kg.
  • Bentuk tubuhnya kelihatan agak tambun tetapi lebih kecil dari pada pejantannya.
  • Jenggernya berbentuk jamangan, kecil, berwarna hitam kemerah-merahan.
  • Pialnya juga kecil berwarna merah darah.
  • Matanya besar, letaknya agak tersembunyi, berwarna hitam.
  • Paruh besar, pendek, berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
  • Bulu badan kebanyakan berwarna hitam, hitam kehijau-hijauan bergaris-garis putih atau coklat kemerah-merahan bergaris-garis kuning.
  • Tulang sayap kokoh dengan bulu-bulu keras.
  • Bulu ekor pendek menyempit pada ujungnya.
  • Kaki bersisik kecil-kecil, rapat, berwarna hitam kecoklat-coklatan, demikian pula pada jari-jari kaki yang besar dan kuat.
  • Kukunya panjang, runcing dan melengkung, berwarna hitam kusam.
  • Telapak kakinya halus, berwarna kuning jerami.

Ciri-Ciri Telur Ayam Sumatra

  • Ukuran sedang, warnanya putih kecoklat-coklatan, berbentuk oval memanjang.
  • Setelah dierami induknya selama 21 hari, akan menetaskan anak ayam dengan bulu kapas berwarna kuning pucat berbercak-bercak coklat kehitam-hitaman.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono
Ternak Ayam ~ Ada orang yang berkeyakinan, bahwa ayam Cemani asli merupakan ayam yang bertuah, mempunyai khasiat untuk hal-hal tertentu yang sulit dijabarkan secara ilmiah.

Namun ayam cemani asli boleh dikatakan sudah punah. Andaikan suatu saat ditemukan keberadaannya, pasti harganya bisa selangit. Bagaimanapun juga ayam cemani asli termasuk langka sekali. Untuk mendapatkannya, orang sanggup melakukan apa saja, termasuk hal-hal yang tidak masuk di akal.

Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Pengalaman pernah terjadi saat seseorang datang dari Kalimantan Timur untuk menawar empunya ayam cemani. Orang tersebut membujuk dengan paksa agar mau melepas induk betina ayam hitam dengan penukar mobil yang sedang dipakainya.

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Cemani

  • Beratnya rata-rata 1,8 kg.
  • Kepala kecil, berbentuk oval memanjang, mirip buah pinang.
  • Jengger bilah berukuran sedang, tipis bergerigi 7 buah kecil-kecil dan berwarna hitam legam.
  • Pial sepasang berukuran sedang dan cuping telinga ukurannya kecil saja, warnanya juga hitam legam.
  • Paruh kecil dan panjang, sedikit melengkung ujungnya, berwarna hitam mengkilap.
  • Lidah, langit-langit dan tenggerokan berwarna hitam sedikit abu-abu.
  • Mata bulat besar, berkesan tajam garang, berwarna hitam dan berbinar-binar.
  • Kulit, daging dan urat nadi warnanya juga hitam.
  • Bahkan tulang-tulangnya pun berwarna hitam mengkilap.
  • Darahnya berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Pada seluruh bulu tidak ada warna lain kecuali hitam mengkilap.
  • Bulu hias pada leher, punggung dan pinggang kecil-kecil panjang, warnanya hitam mengkilap.
  • Sayap menempel ketat pada badan dan ujungnya agak menurun.
  • Bentuk badan ramping dan tegap, membentuk sudut 60 derajat bila berdiri tegak.
  • Bulu ekor pokok hampir lurus, panjang sekali hingga menyentuh tanah.
  • Paha dan kakinya ramping padat dan panjang, membulat, sisik-sisiknya kecil teratur rapat, berwarna hitam mengkilap.
  • Jari-jari kakinya berukuran sedang, agak panjang dan kuat sekali, warnanya juga hitam legam.
  • Telapak kakinya halus dan pada setiap ruas terdapat benjolan bundar berkulit jangat warnanya hitam kusam.
  • Kuku-kukunya kecil dan panjang, melengkung, berujung runcing, warnanya hitam legam.
  • Tajinya berwarna hitam legam, berukuran kecil, panjang, sedikit melengkubg dan runcing sekali.
  • Suara kokoknya keras sekali dan cukup panjang.

Ciri-Ciri Betina Ayam Cemani

  • Berat rata-rata 1 kg.
  • Sedikit perbedaan dengan pejantan terletak pada posisi badan bila berdiri tegak memberi kesan hampir mendatar, postur tubuh lebih kecil dan lebih pendek.
  • Jengger bilah, berukuran kecil, tipis dan bergerigi 7 buah kecil-kecil warnanya hitam legam.
  • Pial dan cuping telinga berukuran kecil, warnanya hitam legam.
  • Paruh agak kecil, cukup panjang, kokoh sekali, warnanya hitam mengkilap.
  • Lidah, langit-langit dan tenggorokannya berwarna hitam dengan sedikit abu-abu.
  • Matanya bundar besar, berwarna hitam.
  • Kulit, kloaka, nadi dan dagingnya berwarna hitam.
  • Tulang-tulangnya berwarna hitam mengkilap.
  • Darahnya berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Pada seluruh bulunya tidak ada warna lain kecuali hitam legam dan mengkilap seperti berminyak.
  • Bulu ekor cukup lebat dan menyempit pada ujungnya.
  • Paha dan kaki termasuk panjang, padat berisi, bentuknya membulat, bersisik kecil-kecil teratur rapat, warnanya hitam legam.
  • Jari-jari kakinya kecil, kuku-kukunya kecil, melengkung, panjang dan kuat sekali, warnanya hitam legam.
  • Telapak kakinya halus dan pada setiap ruas terdapat benjolan kulit jangat kecil bundar, warnanya hitam kusam.
  • Bertelur paling banyak 12 butir per periode.

Ciri-Ciri Telur Ayam Cemani

  • Berbentuk oval dengan ujung runcing, berukuran kecil, warnanya putih opaque.
  • Setelah dierami oleh induknya selama 21 hari akan menetas dengan bulu kapas berwarna hitam.
  • Sejak menetas sudah mempunyai ciri-ciri seperti induknya dan tidak akan berubah hingga dewasa.
  • Persentase menetas hanya 1/2 dari jumlah telur yang dierami.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono
Ternak Ayam ~ Menurut cerita lama, asal-usul ayam Ciparage adalah keturunan dari ayam kesayangan Adipati Karawang Singaperbangsa, yang memerintah pada abad ke-17. Warna asli jenis ayam ini hitam dan cokelat keemasan.

Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam


Dahulu jenis ini terkenal sebagai ayam yang tangguh di arena aduan. Postur tubuh yang tinggi, ramping dengan kaki kuat dan taji mencuat runcing, sanggung merobohkan lawan dalam waktu relatif singkat.

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Ciparage

  • Bobot berkisar 2,5 kg.
  • Jengger tunggal, bilah, berukuran kecil, bergerigi kecil-kecil berwarna merah pucat.
  • Pial sepasang dan cuping teling berukuran kecil dengan arna merah pucat juga.
  • Kepala berbentuk bulat.
  • Mata sedikit menjorok ke dalam, tajam berapi-api.
  • Paruh pendek, kokoh, warnanya kuning pucat.
  • Dada bidang dengan bulu badan pendek-pendek dan keras.
  • Tulang sayap kuat, menempel ketat pada badan.
  • Bulu ekor pokok panjang melengkung.
  • Kaki sedikit lengkung, berwarna putih kekuning-kuningan.
  • Telapak kaki berwarna kuning pucat.
  • Taji besar panjang, melengkung, tajam berwarna putih kekuning-kuningan.
  • Sifatnya sangat agresif.

Ciri-Ciri Betina Ayam Ciparage

  • Rata-rata beratnya 1,5 kg.
  • Bentuk kepala membulat.
  • Jengger dan pial berukuran kecil berwarna merah pucat.
  • Matanya berwarna meah dan terletak agak ke dalam.
  • Paruh pendek, kokoh, berwarna putih kekuning-kuningan.
  • Berdada bidang dengan tulang sayap kelihatan kokoh.
  • Bentuk kepalanya bulat, termasuk ukuran kecil, ditumbuhi bulu-bulu kecil.
  • Paruh pendek, sedikit lebar, kebanyakan berwarna kuning keputih-putihan.
  • Matanya berwarna kuning kemerah-merahan, berukuran sedang.
  • Jengger ada yang berbentuk bilah, berukuran sedang, bergerigi besar-besar, warnanya merah saga, atau berbentuk sumpel, berukuran kecil, berwarna merah pucat.
  • Kakinya berukuran sedang, membulat, bersisik kecil-kecil teratur rapat, warnanya kuning jerami.
  • Jari-jari kakinya berukuran sedang, bersisik teratur rapi dan berwarna kuning jerami, ada juga yang belang-belang hitam dan abu-abu.
  • Telapak kakinya halus, berwarna kuning pucat.
  • Tajinya panjang dan cenderung melengkung, berwarna kuning pucat.
  • Kokoknya keras tetapi pendek.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono
Ternak Ayam ~ Ayam Banten mempunyai keunikan tersendiri. jenis ini bila dipelihara di daerah lain kurang dapat berkembang dengan baik bahkan sering mati, kemungkinan besar karena sifat adaptasinya yang kurang baik.


Pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa, ayam Banten terkenal kehandalannnya sampai ke daerah Bugis dan Malaka. Sebagai ayam adan jenis ini tidak gentar walaupun mendapat lawan yang lebih besar. Sifat pantang menyerah dan berani mati merupakan ciri utamanya. Namun sangat disayangkan, saat ini keberadaan ayam Banten terdesak oleh kehadiran Ayam Bangkok yang lebih populer di dunia arena sabung ayam. Bahkan untuk mencari ayam Banten yang asli pun rasanya cukup sulit, karena ulah peternak yang berusaha mengawinsilangkan betina ayam Banten dengan pejantan ayam Bangkok, agar keturunannya menjadi bibit-bibit yang tangguh.

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Banten

  • Rata-rata beratnya 2 kg.
  • Kepala termasuk sedang dan berbentuk oval.
  • Matanya berwarna merah darah, tajam berapi-api.
  • Paruh besar dan cukup panjang, runcing tetapi kuat sekali, warnanya kuning pucat.
  • Jengger tunggal, kebanyakan berbentuk sumpel berukuran sedang dengan warna merah pucat.
  • Pial sepasang, warnanya merah segar, berukuran sedang.
  • Cuping telinga juga berukuran sedang, berwarna merah segar.
  • Leher termasuk pendek, namun kokoh sekali.
  • Bulu hias pada leher kecil-kecil pendek dan berujung runcing, warnanya kuning segar dan berujung merah merona.
  • Bulu hias pada pinggang kecil-kecil panjang berujung runcing, ada yang berwarna putih, cokelat maupun kuning kemerah-merahan.
  • Bulu ekor keras dan kaku, sedikit pendek, sedangkan bulu ekor pokok melengkung lebar tetapi tidak menyentuh tanah, warnanya hitam mengkilap.
  • Bentuk badan ramping dan tegap, membentuk posisi 60 derajat, memberi kesan atletis.
  • Kakinya cukup panjang, berukuran sedang, membulat dengan sisik kecil-kecil teratur rapi, warnanya kuning gading berbelang-belang hitam kehijau-hijauan.
  • Jari-jari kakinya besar, warnanya kuning abu-abu kehijau-hijauan. Telapak kaki halus berwarna abu-abu.
  • Taji besar dan hampir lurus, ujungnya runcing dengan warna abu-abu kekuning-kuningan.
  • Suara kokoknya keras dan pendek.

Ciri-Ciri Betina Ayam Banten

  • Bobot paling berat hanya 1,2 kg.
  • Kepalanya berukuran sedang, berbentuk oval.
  • Paruh lebar berwarna kuning pucat.
  • Matanya berwarna merah.
  • Jengger berbentuk sumpel berukuran kecil, berwarna merah pucat.
  • Pial sepasang berwarna merah segar, tumbuh menggantung di bawah rahang, ukurannya kecil sekali.
  • Badan sedikit lebih kecil dari pada pejantannya dengan posisi agak mendatar.
  • Bulu badan beraneka warna, ada pula yang hanya berwarna satu macam saja.
  • Bulu ekor lebat dan menyempit pada ujungnya.
  • Kaki membulat, bersisik kecil-kecil teratur rapi, berwarna kuning keabu-abuan.
  • Jari-jari kakinya besar dan agak pendek, berwarna kuning keabu-abuan.
  • Telapak kakinya halus berwarna abu-abu.
  • Bertelur paling banyak 14 butir per periode, dengan persentase menetas sekitar 90 %.
  • Mempunyai sifat senang mengeram dan mau menerima titipan telu dari induk yang lain.

Ciri-Ciri Telur Ayam Banten

  • Berbentuk oval, berukuran sedang dengan warna putih kecoklat-coklatan.
  • Setelah dierami induk selama 21 hari akan menetas dengan bulu kapas berwarna kuning bercak-bercak coklat dan hitam.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
Ternak Ayam ~ Pada zaman dahulu jenis ini lebih dikenal dengan nama ayam Belanda, karena kemungkinan besar masuknya ke Indonesia dibawa para pedagang dari Eropa dan terutama dikonsumsi oleh kalangan atas, yakni bangsa Belanda. Dalam kelas aya, kalkun termasuk yang berubah paling besar. Dengan bentuknya yang melebihi ukuran ayam pada ummumnya, maka lebih tepat bila kalkun dipelihara lepas pada halaman yang cukup luas.


Kalkun mempunyai pembawaan yang tenang dan tidak banyak tingkah bila dilepas bebas, tetapi akan berbalik menjadi liar bila dimasukkan kandang sempit, karena gerakannya akan sangat terbatas sehingga sering mengalami stres berat, bulu rontok atau rusak, dan luka yang tidak cepat sembuh. Kandang yang sempit juga mendorong kalkun untuk setiap saat makan, dan kalau ransumnya habis lalu memakan seadanya. Hal ini sangat berbahaya karena akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Penyakit ringan yang biasa menyerang kalkun menderita penyakit kepala hitam akibat serangan protozoa yang berkembang biak di dalam kandang sempit serta kurang sinar matahari.

Biasanya ayam kalkun dipelihara hanya sampai usia dewasa, karena pada umur 6,5 bulan berat rata-rata pejantan 11,5 kg dan pada umur 5 bulan berat rata-rata betina berkisar 9 kg, kandungan protein dan lemak sedang pada puncaknya. Semakin tua, dagingnya menjadi kurang lezat untuk disantap, kecuali bila tujuannya sebagai penghias taman atau untuk diternakkan.

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Kalkun

  • Kepala berukuran besar, tidak ditumbuhi bulu sedikit pun melainkan dilindungi oleh kulit tebal berlipat-lipat berwarna mrah berbercak-bercak putih dan kebiru-biruan.
  • Mata berwarna merah kehitam-hitaman, letaknya agak tersembunyi oleh lapisan kulit yang berkerut-kerut.
  • Paruhnya berwarna kuning dengan pangkal hitam, bentuknya besar dan panjang, kuat dan tajam sehingga dapat memutuskan jari-jari kita, tidak akan tampak dari depan, karena tertutup oleh lapisan lemak dan kulit yang tumbuh di depan hidung, yang semakin tua akan semakin panjang menjuntai.
  • Bulu pantat dan pada paha agak mengembang berwarna hitam keabu-abuan.

Ciri-Ciri Betina Ayam Kalkun

  • Sedikit perbedaan dengan pejantan terletak pada jengger kecil, tipis dan lemas berwarna hitam kusam.
  • Pial berukuran kecil, warnanya juga hitam kusam.
  • Kelihatan lebih tambun dengan berat badan sekitar 1,5 kg, bila berdiri tegak berkesar sedikit datar.
  • Bulu ekor menyempit pada ujungnya.
  • Antara badan dan sayap sedikit berongga.
  • Bulu badan sebelah bawah dan paha berwarna hitam abu-abu dan agak mengembang.
  • Paruhnya berwarna hitam dengan ujung abu-abu.
  • Lidah, langit-langit, berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
  • Matanya besar, bundar, berwarna hitam.
  • Kulit dan telapak kakinya berwarna hitam kusam.
  • Nadi, daging dan kloakanya pun berwarna hitam.
  • Kaki bersisik kecil-kecil teratur rapi dan jari-jari kakinya berwarna hitam kehijau-hijauan.
  • Tulangnya berwarna hitam mengkilap.
  • Kuku-kukunya berwarna hitam, besar-besar dan melengkung kuat.
  • Darahnya berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Mulai bertelur setelah berumur 4 bulan, rata-rata 30 butir per periode.

Ciri-Ciri Telur Ayam Kalkun

  • Berukuran besar berbentuk oval dan warnanya putih kemerah-merahan atau putih kecoklat-coklatan.
  • Setelah 21 hari dierami induknya, meneras dengan bulu berwarna hitam keabu-abuan.
  • Paruh dan kukunya berwarna hitam dengan ujung berwarna putih atau abu-abu kekuning-kuningan.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono
 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
Ternak Ayam ~ Ayam Batu termasuk dalam keluarga ayam Yungkilok kecil. Karena ruas-ruas kakinya yang sangat pendek, sehingga bila berjalan bulu badannya hampir menempel tanah, kelihatan lucu.


Pada awal abad ke-18 ayam Batu sangat disenangi oleh masyarakat penggemar ayam hias di Eropa maupun Amerika, sehingga saat itu menjadikannya salah satu mata dagangan yang cukup berarti bagi Sumatera Barat.

bahkan selang beberapa waktu kemudian, ayam Batu di Inggris berhasil dikembangbiakkan dan dikawin silangkan dengan jenis ayam katai lokal.
 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Batu

  • Kepala berukuran sedang, bentuknya oval memanjang, ditumbuhi bulu-bulu kecil dan lembut.
  • Berat rata-rata 1,8 kg.
  • Jengger bilah berwarna merah segar.
  • Pial sepasang berukuran kecil, warnanya merah segar.
  • Cuping telinganya kecil sekali, berwarna merah darah berbintik-bintik putih kebiru-biruan.
  • Matanya bulat kelihatan jenaka, warnanya ada yang hitan, merah bergaris-garis hitam, merah maupun kuning.
  • Bulu hias pada leher, punggung dan pinggang berwarna kuning segar atau kuning kehijau-hijauan, warna merah menyala lebih domnan.
  • Bulu dada, badan sebelah bawah dan ekor lebih banyak didominasi warna hitamnya.
  • Bulu kakinya kecil-kecil lembut, ada juga yang berwarna abu-abu muda.
  • Ruas kakinya sangat pendek, dengan sisik kecil-kecil teratur rapi, berwarna kuning pucat, putih kemerah-merahan atau abu-abu kehitam-hitaman.
  • Jari-jari kakinya kecil dan pendek, tetapi kuat sekali daya cengkeramnya.
  • Telapak kakinya berjaringan halus, warnanya ada yang abu-abu mudah, putih kemerah-merahan maupun kuning pucat.
  • Kuku-kukunya kecil dan panjang, agak melengkung pada ujungnya.
  • Tajinya kecil dan hampir lurus.
  • Suara kokoknya tinggi, mengalun panjang dan berirama. Gemanya terdengar cukup jauh.

Ciri-Ciri Betina Ayam Batu

  • Paling berat sekitar 1 kg.
  • Kepalanya kecil berbentuk oval memanjang.
  • Matanya bulat dan jernih, ada yang berwarna putih, kuning, merah maupun hitam.
  • Jenggernya bergerigi, kecil sekali, berwarna merah segar.
  • Pial sepasang berwarna merah segar, kecil, menggantung di bawah rahangnya.
  • Badannya agak tambun oleh bulu yang lebat, sehingga ke sebagian kaki.
  • Ruas kakinya sangat pendek dengan sisik kecil-kecil teratur rapi, berwarna putih kemerah-merahan, kuning pucat atau hitam abu-abu.
  • Jari-jari kakinya kecil dan pendek, tetapi daya cengkeramnya sangat kuat.
  • Kuku-kukunya berwarna putih, abu-abu tulang, kecil, runcing dan agak melengkung ujungnya, digunakan untuk mengais tanah mencari cacing.
  • Telapak kakinya berjaringan halus, kebanyakan berwarna abu-abu, ada pula yang kuning pucat atau putih kemerah-merahan.
  • Bertelur paling banyak 12 butir per periode dan daya tetasnya cukup tinggi.

Ciri-Ciri Telur Ayam Batu

  • Berukuran kecil, berbentuk oval.
  • Warnanya putih opaque atau putih agak cokelat muda.
  • Setelah dierami induknya selama 21 hari, akan menetaskan anak ayam berbulu kapas warna kuning pucat belang hitam dan cokelat.
  • Anakan sangat rawan terhadap cacing.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono
Ternak Ayam ~ Di Museum Biologi Edinburgh, Inggris terdapat salah satu jenis ayam dari daerah Sumatera Barat, didatangkan kira-kira sebelum abad 18. Mengapa sampai mendapat tempat di dalam museum terkenal tersebut ? Tentu saja karena ayam Yungkilok mempunyai keistimewaan. Ciri utamanya adalah memiliki suara kokok batindik serta penampilan yang tidak dimiliki oleh jenis ayam manapun di dunia ini.


Oleh karena tu layak kalau menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, khususnya masyarakat Kecamatan Payung Sekaki, Solok, Padang, Sumatera Barat. 

Seharusnya rasa bangga ini dapat berlanjut, tetapi justru di akhir abad ke 20 ini ternyata sudah sulit sekali mendapatkan jenis ayam Yungkilok asli bartindik 9 ke atas. Keberadaan ayam yungkilok asli sudah puluhan tahun terdesak oleh kehadiran ayam bangkok dan ayam ras unggul lain yang dinilai oleh masyarakat dapat memberikan keuntungan lebih baik. Keadaan tersebut tentu saja perlu diprihatinkan, kalau dibiarkan berlarut-larut niscaya ayam Yungkilok asli dengan cepat pasti akan punah.

Walaupun usaha pelestarian telah diupayakan oleh segelintir penggemar ayam hias, namun bila kurang mendapat dukungan dari masyarakat luas pasti tidak akan berhasil dengan baik. Demikian pula perhatian instansi yang terkait sangat diharapkan dalam menggerakkan masyarakat agar mau menoleh kembali kepada ayam Yungkilok. Salah satu sarana memacu kembali semangat masyarakat antara lain dengan diadakannya lomba suara kokok batindik ayam Yungkilok, baik tingkat daerah maupun provinsi.

Adapun ayam Yungkilok terbagi atas 3 golongan berdasarkan penampilan fisiknya, yakni :
  • Ayam Yungkilok Gadang.
  • Ayam Ratiah.
  • Ayam Batu
Sedangkan untuk penggolongan nama ayam yang mempunyai ciri-ciri khusus, antara lain adalah :
  • Ayam Bangkeh
  • Ayam Kinantan
  • Ayam Gombak buak siburantak

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Yungkilok

  • Tajinya kecil, panjang dan runcing sekali, kebanyakan lurus dan sewarna kakinya.
  • Warna bulunya ada yang hanya satu macam, yakni putih, merah, kuning atau hitam saja. Ada pula yang lebih dari dua warna dan warna-warna kombinasinya, namun bagi pejantan unsur warna hitam lebih dominan. Bulu hias pada leher, punggung dan pinggang juga bermacam-macam warna.
  • Suara kokoknya panjang sekali dan berirama. Oleh masyarakat setempat dinamakan kokok batindik atau balenggek.

Ciri-Ciri Betina Ayam Yungkilok

  • Berat rata-rata berkisar 1,6 kg. Badan kelihatan agak tambun karena bulunya yang sangat tebal.
  • Bentuk kepala oval memanjang dan ditumbuhi bulu-bulu kecil lembut.
  • Letak matanya agak tersembunyi, tajam, dan jernih, warnanya ada yang putih, kuning, merah atau hitam.
  • Paruhnya panjang dan agak lebar, warnanya ada yang putih, kuning, merah, hitam maupun putih bergaris hitam.
  • Leher berukuran sedang dengan tembolok besar menonjol.
  • Bulu badannya lbat, ada yang hanya terdiri dari satu macam warna saja yakni putih, kuning, merah maupun hitam, ada pula warna-warna kombinasi maupun campuran dari warna-warna tersebut.
  • Kaki berukuran agak panjang, sangat kokoh menyangga tubuhnya yang tambun, sisik kaki teratur rapi dengan warna putih, kuning, merah atau hitam.
  • Jari-jari kakinya kuat sekali untuk mencengkram dahan.
  • Kuku-kukunya runcing dan panjang, merupakan senjata untuk mengkais-kais tanah dan akar-akar.
  • Telapak kakinya berjaringan halus dengan warna abu-abu, hitam, putih kemerah-merahan ataupun kuning.
  • Bertelur paling banyak 16 butir pe periode, namun daya tetasnya cukup tinggi.

Ciri-Ciri Telur Ayam Yungkilok

  • Berukuran sedang dengan bentuk oval sempurna.
  • Warnanya ada yang putih opaque, ada juga yang putih kecoklat-coklatan.
  • Setelah 21 hari dierami induknya, akan menetas dengan bulu kapas warna kuning pucat belang hitam atau cokelat.
 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono
Ternak Ayam ~ Bila Jawa Barat dapat membanggakan ayam pelung penyanyi yang sangat merdu mendayu-dayu. Sumatera Barat pun memiliki ayam penyanyi. Berasal dari Ranah Minang, jenis asli ayam penyanyi ini oleh masyarakat diberi nama ayam Ratiah. Ayam Ratiah disebut juga ayam balenggek kecil, karena bentuk tubuhnya memang kecil dan dengan bobot badan hanya 1,6 kg. Biarpun kecil namun penampilannya amat gagah dan kaya akan warna. Oleh karena itu tepatlah bila Ratiah dimasukkan dalam jajaran ayam hias, disamping ayam balenggek yang lain.


Seperti halnya ayam Sumatera di abad ke 18, Ayam Ratiah pun pernah populer sebagai salah satu mata dagangan dari daerah Sumatera Barat dengan tujuan Eropa dan Amerika. Namun sekarang keberadaannya sudah terdesak oleh kehadiran ayam Bangkok. Nasibnya seperti ayam Sumatera asl, yang di kesampingkan.

Bila hal ini dibiarkan berlarut-larut, niscaya Ayam Ratiah akan semakin tidak diperhatikan dan punah. Oleh karena itu sudah selayaknyalah kita menyadari bahwa ayam ratiah dan ayam balenggek yang lain merupakan salah satu kekayaan satwa asli Nusantara. Jangan sampai terjadi suatu saat nanti orang-orang Eropa atau Amerika yang berhasil mengembangbiakkan, sedangkan kita justru kehabisan persediaan ayam ratiah asli atau bahkan mengimpor dari sana.

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Ratiah

  • Berat badan rata-rata 1,6 kg.
  • Jengger bilah berukuran sedang, bergerigi kecil-kecil warnanya merah kehitam-hitaman.
  • Pial sepasang berwarna merah segar, ukurannya sedang.
  • Cuping telinganya kecil, warna merah belang putih.
  • Kepalanya berukuran kecil membulat.
  • Matanya besar, berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Paruh kecil dan pendek, berwarna abu-abu kehitam-hitaman atau kuning jerami.
  • Bulu hias pada leher pendek-pendek dan sangat lebat, berwarna merah kekuning-kuningan atau merah merona.
  • Bulu badan sebelah bawah dan bulu dada warnanya hitam mengkilap.
  • Bulu sayap berwarna ungu, hijau, putih atau cokelat kemerah-merahan.
  • Bulu hias pada punggung warnanya putih kehijau-hijauan, merah, merona, putih keabu-abuan atau merah kekuning-kuningan.
  • Bulu ekor pokok berwarna hitam mengkilap, panjang dan melengkung setengah lingkaran, bagus sekali.
  • Bila berdiri tegak membentuk sudut 60 derajat, tegap dan gagah.
  • Kakinya kecil tetapi kokoh, dengan sisik-sisik kecil, rapat dan teratur rapi, berwarna hitam kehijau-hijauan.
  • Jari-jari kakinya kecil, panjang, berwarna hitam.
  • Kukunya kecil, melengkung, ujungnya berwarna abu-abu hitam.
  • Taji sedikit melengkung ujungnya, panjang, kecil dan sangat runcing, berwarna abu-ab kehitam-hitaman.

Ciri-Ciri Betina Ayam Ratiah

  • Bobotnya hanya berkisar 0,8 kg.
  • Jengger kecil, bergerigi kecil-kecil dan lemas, warnanya hitam kemerah-merahan.
  • Pial sepasang berwarna merah segar, berukuran kecil.
  • Paruh pendek dan kecil, warnanya abu-abu kehitam-hitaman.
  • Matanya besar, berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Bulu badannya beragam warna, ada yang merah kehitam-hitaman, cokelat bergaris-garis kuning atau hitam bergaris putih.
  • Kaki-kakinya kecil, bersisik halus dan rapat, warnanya abu-abu kecoklat-coklatan.
  • Jari-jari kaki kecil namun kokoh berwarna hitam kehijau-hijauan.
  • Kuku-kukunya kecil, panjang dan melengkung berwarna abu-abu tua.
  • Telapak kakinya halus berwarna abu-abu.
  • Bertelur paling banyak 18 butir per periode dengan kemungkinan menetas berkisar 90% saja.

Ciri-Ciri Telur Ayam Ratiah

  • Berukuran sedang, berbentuk oval membulat.
  • Berwarna putih opaque.
  • Setelah dierami induknya selama 21 hari akan menetas dengan bulu kapas berwarna abu-abu kekuning-kuningan.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
Ternak Ayam ~ Ayam Tukung adalah jenis ayam istimewa karena merupakan sebagian dari jenis ayam lokal Jawa yang pada salah satu anggota tubuhnya tidak tumbuh sempurna, yakni tidak mempunyai pangkal ekor (brutu) sehingga tidak mempunyai bulu ekor. Justru dengan adanya kelainan tersebut, layak dimasukkan dalam jajaran ayam hias, karena kelangkaannya. Dalam masyarakat Jawa tempo dulu, ayam yang tidak berbulu ekor ini pernah menjadi idola sehingga lahirlah sebuah tembang dolanan anak-anak yang berbunyi sebagai berikut :


Aku duwe pitik, pitik tukung,
saben dina tak pakani jagung,
petok gogok petok, petok,
ngendhog pitu, tak kremake netes telu,
kabeh trondhol, ndhol,
tanpa wulu,
mendhal-mendhol, ndhol,
gawe guyu.

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Tukung

  • Bobot rata-rata 2 kg, besar tubuh termasuk sedang.
  • Jengger sumpel berwarna merah.
  • Pial dan cuping telinga berukuran sedang warnanya merah.
  • Bentuk kepala agak bulat.
  • Mata berwarna kuning.
  • Paruh pendek berwarna putih kekuning-kuningan.
  • Warna bulu beragam atau hanya satu macam warna saja.
  • Bulu hias pada leher kecil-kecil panjang dengan warna kuning kemerah-merahan atau cokelat kekuning-kuningan.
  • Kakinya bersisik halus teratur rapi, berwarna kuning gading.
  • Jari-jari kakinya kecil, halus, warnanya kuning juga.
  • Telapak kaki lebar, halus berwarna putih kekuning-kuningan.
  • Kukunya besar, melengkung kokoh berwarna putih tulang.
  • Tidak mempunyai bulu ekor.
  • Pantat ditutup oleh bulu hias pinggang yang cukup panjang, kecil-kecil dan lebat.
  • Suara kokoknya keras tetapi pendek.
  • Taji berpangkal besar, ujungnya runcing, kebanyakan berwarna kuning pucat.

Ciri-Ciri Betina Ayam Tukung

  • Berat tubuh lebih kurang 1,5 kg.
  • Jengger sumpel berukuran kecil, bergerigi kecil-kecil dan berwarna merah pucat.
  • Pial dan cuping telinga berukuran kecil, warnanya merah.
  • Kepalanya berukuran sedang dengan bentuk membulat. 
  • Paruhnya pendek, berwarna putih kekuning-kuningan.
  • Matanya berwarna kuning.
  • Bulu badan kebanyakan beragam seperti hitam, putih kecoklat-coklatan, abu-abu muda, atau kuning kecoklat-coklatan.
  • Kakinya kecil dengan sisik-sisik kecil, halus dan teratur rapi, warnanya kuning gading.
  • Jari-jari kakinya berwarna kuning pucat.
  • Telapak kakinya halus berwarna putih kekuning-kuningan.
  • Kukunya kecil-kecil, melengkung kokoh berwarna putih.
  • Tidak mempunyai bulu ekor.
  • Bertelur paling banyak 10 butir per periode.

Ciri-Ciri Telur Ayam Tukung

  • Berukuran sedang, berbentuk oval membulat dengan warna putih opaque atau coklat susu.
  • Setelah selama 21 hari dierami oleh induknya akan menetas dengan bulu kapas berwarna kuning pucat belang-belang coklat.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
Ternak Ayam ~ Ayam Cemara merupakan jenis ayam yang cukup langka dan termasuk jenis ayam lokal Jawa yang mempunyai kelainan pada pertumbuhan bulunya, pada seluruh bulu tidak tumbuh bulu bendera, sehingga permukaan kulit nampak jelas. Namun kelainan tersebut tidak banyak berpengaruh pada kesehatan maupun daya tahan tubuh terhadap perubahan musim.

Sumber gambar : http://centralunggas.blogspot.com

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Cemara

  • Bobot rata-rata 2 kg.
  • Kepala berukuran sedang dengan bentuk oval memanjang.
  • Jengger tunggal berukuran sedang, bilah, bergerigi kecil-kecil dab berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Pial sepasang, warnanya hitam.
  • Cuping telinganya kecil, warnanya juga hitam.
  • Paruhnya pendek, lurus, warnanya hitam dengan ujung abu-abu.
  • Matanya bundar besar, berwarna hitam.
  • Pertumbuhan bulu ketiak sempurna, tidak mempunyai bendera bulu, sehingga menyerupai landak. Yang tumbuh hanyalah batang bulu, jarang dan berwarna hitam kehijau-hijauan.
  • Kakinya berwarna hitam kehijau-hijauan, dengan sisik-sisik kecil teratur rapi.
  • Jari-jari kakinya besar dan pendek, warna hitam kehijau-hijauan.
  • Kuku-kukunya besar, tebal dan melengkung, warnanya hitam kusam.
  • Telapak kakinya halus, berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
  • Tajinya pendek, besar, tetapi runcing sekali, berwarna hitam kusam.

Ciri-Ciri Betina Ayam Cemara

  • Berat kira-kira 1,5 kg termasuk ukuran sedang.
  • Jengger tunggal, bilah, berukuran kecil, tebal dan lemas, warnanya hitam kusam.
  • Pial sepasang, berukuran kecil, berwarna hitam.
  • Cuping telingan kecil sekali, berwarna hitam juga.
  • Paruh pendek, lurus, warnanya hitam kusam dengan ujung sedikit abu-abu kekuning-kuningan.
  • Mata bundar, besar, berwarna hitam.
  • Kaki kecil, bersisik kecil-kecil teratur rapi, warnanya hitam kehijau-hijauan.
  • Jari-jari kakinya hitam kehijauan, pendek tetapi kokoh.
  • Telapak kakinya halus dengan warna abu-abu kehitam-hitaman.
  • Kukunya pendek, melengkung dan runcing, berwarna hitam kusam.
  • Tidak berbendera bulu, jadi yang tumbuh hanyalah batang bulu berwarna hitam kehijau-hijauan.
  • Bertelur paling banyak hanya 10 butir per periode.

Ciri-Ciri Telur Ayam Cemara

  • Berbentuk oval memanjang, berukuran sedang dan berwarna putih opaque.
  • Penetasan harus dibantu mesin tetas dan hanya 1/3 saja yang dapat menetas.
 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam
  •  
Ternak Ayam ~ Keistimewaan ayam jangkung ini terletak pada proporsi tubuh yang kelihatan seimbang. Badannya ramping padat sama dengan ayam Wareng, dan hanya ditopang oleh kaki kecil ekstra panjang. Jenis ayam ini berasal dari negeri Belanda dan mempunyai sifat adaptasi dengan lingkungan baru sangat baik.

Ciri Pejantan Ayam Jangkung

  • Berat rata-rata 2 kg.
  • Bentuk kepala oval membulat, berukuran sedang.
  • Paruh kecil, panjang, runcing, berwarna kuning jerami.
  • Mata berwarna kuning cerah.
  • Jengger bilah, besar, tebal, bergerigi kecil, warna merah segar.
  • Pial sepasang, besar, warnanya merah segar.
  • Cuping telinga berukuran besar warna merah segar belang putih.
  • Bulu pendek-pendek, warna putih bersih, hitam.
  • Bulu hias pada leher kecil-kecil, panjang, berwarna kuning keemasan.
  • Bulu hias pada pinggang kecil-kecil, warna kuning tembaga.
  • Kadang-kadang bulu di pangkal sayap berwarna cokelat segar untuk yang berbulu warna dasar putih.
  • Kaki kecil, ekstra panjang, bersisik besar-besar, berwarna kuning.
  • Jari-jari kaki kecil, panjang, warnanya kuning kunyit.
  • Telapak kaki berjaringan halus, warna merah jambu.
  • Kuku kecil, panjang, melengkung, ujungnya runcing, berwarna putih.
  • Taji besar, panjang dan lurus, berwarna putih tanduk.
  • Kokoknya pendek dengan interval panjang.

Ciri-Ciri Betina Ayam Jangkung

  • Berat rata-rata hanya 1 kg.
  • Kepala berbentuk oval membulat, berukuran sedang.
  • Jengger bilah, tebal, berukuran sedang, bergerigi kecil dan dangkal, warna merah pucat.
  • Cuping telinga berukuran sedang, warna merah pucat.
  • Pial sepasang, kecil sekali, berwarna merah pucat.
  • Mata berwarna kuning jernih.
  • Paruh kecil, panjang, runcing, warnanya putih tanduk atau abu-abu gelap.
  • Bentuk badan ramping, padat dan memanjang.
  • Seluruh bulu berwarna putih bersih hitam legam atau cokelat segar.
  • Sayap menempel ketat pada badan.
  • Bulu ekor menyempit pada ujungnya.
  • Kaki kecil, bentuknya bulat, ekstra panjang, bersisik kecil-kecil teratur rapat, warna kuning kunyit.
  • Jari-jari kaki kecil, panjang, kuat sekali daya cengkeramnya, warna kuning kunyit.
  • Kuku kecil, panjang, melengkung, berujung runcing, berwarna putih.
  • Telapak kaki berjaringan halus, warna merah jambu.
  • Bertelur rata-rata 20 butir per periode.

Ciri-Ciri Telur Ayam Bangkok

  • Bentuk oval sempurna, berukuran sedang, warna putih.
  • Setelah dierami induknya selama 21 hari, akan menetas dengan bulu kapas warna kuning pucat.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam