April 2016
GAMBAR KANDANG AYAM : Ternak Ayam ~ Terdapat beberapa pedoman dalam pemilihan DOC atau anak ayam, di antaranya sebagai berikut.


Pilih anak ayam yang berasal dari induk yang sehat agar tidak membawa penyakit bawaa. Apabila baru tiga hari anak ayam sudah banyak yang mati, sementara tidak ada hal-hal lain yang patut dicurigai sebagai penyebab kematiannya, bisa jadi penyebabnya berasal dari induknya yang tidak beres. Jika kematian anak ayam disebabkan karena penyakit bawaah dari induk ayam, pembibit yang besar dan bertanggung jawab biasanya akan mengganti anak ayam yang mati tersebut.

Pilih anak ayam berdasarkan ukuran atau bobot yang baik. Apabila ukuran atau bobot anak ayam relatif kecil, kemungkinan dipengaruhi oleh telur tetas ayam tersebut. Telur tetas yang besar biasanya akan menghasilkan anak ayam yang besar, begitu pula sebaliknya. Umumnya, pembibit yang baik selalu menyeleksi telur tetas yang akan ditetaskan pada bobot rata-rata, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu berat. Bahkan, ketika ayam keluar dari mesin tetas harus diseleksi dengan ketat.

Pilih anak ayam yang kondisi matanya cerah atau bercahaya, aktif, serta tampak tegar. Kecerahan mata inilah yang paling mudah untuk mendeteksi kondisi bangsa unggas. Unggas yang sehat dan baik akan memperlihatkan mata yang cerah dan bercahaya.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Pilih anak ayam yang tidak cacat secara fisik, misalnya kaki bengkok, mata buta, atau kelainan fisik lainnya yang mudah dilihat. Anak ayam yang normal biasanya memiliki bulu yang halus dan kering. Tidak ada lekatan tinja di duburnya.

Anak ayam yang akan dipelihara sebagai ayam pedaging idealnya memang sesuai dengan kriteria pedoman-pedoman tersebut, tetapi pada praktiknya, anak ayam yang dibeli biasanya telah dikemas dalam boks yang diikat kuat sehingga sulit untuk dipilih. Namun, umumnya pembibit yang baik akan menjual anak ayam yang baik pula dan sudah dalam kondisi di vaksin. Sering kali kematian anak ayam dalam boks terjadi akibat kelelahan dalam perjalanan, pengemasan yang kurang baik, atau cara pengiriman yang tidak baik.

Hal penting lainnya mengenai ayam broiler adalah harga anak ayam. Harga inilah yang pada akhirnya menentukan bibit yang dipilih. Umumnya harga anak ayam broiler relatif sama. Hal yang membedakannya hanya pada cara pembayarannya. Pembibit terkadang ada yang mengharuskan membayar segera atau boleh ditunda.

Cara membayar tunda itu memang memungkinkan karena anak ayam broiler ini hanya dipelihara dalam waktu 5 sampai 6 minggu saja. Dari sini, tiba saatnya peternak mempersiapkan peternakan dan merancang sistem produksinya, termasuk di dalamnya merancang peternakan dan menentukan lokasi yang tepat. Apabila salah menentukan hal-hal tersebut, bukan tidak mungkin akan menyebabkan kerugian bagi peternak.

Oleh Dr. Ir. Muhammad Rasyaf

GAMBAR KANDANG AYAM : Ternak Ayam ~ Keunggulan ayam broiler akan terbentuk bila didukung oleh lingkungan karena sifat genetis saja tidak menjamin keunggulan bisa segera terlihat. Hal-hal yang bisa mendukung keunggulan ayam broiler antara lain sebagai berikut.

Makanan

Makanan yang dimaksud adalah menyangkut kualitas dan kuantitasnya. Pertumbuhan yang sangat cepat tidak akan tampak bila tidak didukung dengan ransum yang mengandung protein dan asam amino yang seimbang sesuai kebutuhan ayam.

Ransum juga harus memenuhi syarat kuantitas karena jumlah ransum yang dimakan berkaitan dengan jumlah unsur nutrisi yang harus masuk sempurna ke dalam tubuh ayam.

Misalnya, ransum berbau tengik atau peternak salah menimbang maka jumlah unsur nutrisi yang masuk ke dalam usus dan kelak diserap tubuh ayam menjadi berkurang. Akibatnya akan sama, kemampuan ayam yang prima tidak tampak.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Temperatur Lingkungan

Ayam Broiler akan tumbuh optimal pada temperatur lingkungan 19-21 derajat celcius. Bila temperatur lingkungan terlalu panas, bisa membuat ayam lebih memilih untuk banyak minum dari pada makan karena untuk mengurangi beban panas. Bila sudah demikian, sejumlah unsur nutrisi dan keperluan nutrisi utama bagi ayam tidak masuk sehingga keunggulan ayam menjadi tidak tampak.

Pemeliharaan

Bibit yang baik tentunya membutuhkan pemeliharaan yang baik pula. Apabila ayam broiler dipelihara secara "swalayan" layaknya ayam kampung di desa-desa maka keunggulannya tidak akan tampak. Oleh karena itu, perlu adanya perawatan dan pemberian makanan yang baik. Perawatan ini mencakup vaksinasi yang baik dan benar. Sebenarnya, memelihara ayam pedaging ini tidak repot. Hanya saja, sering kali peternak melakukan kelalaian dalam pemberian vaksinasi, misalnya menggunakan vaksin yang telah kadaluarsa.

Hal ini tentu saja bisa berakibat fatal, yakni bisa menyebabkan kematian pada ayam. Bila sudah terjadi hal seperti ini biasanya peternak tidak menyadarinya dan cenderung menyalahkan ayam yang dipeliharanya.

Oleh Dr. Ir. Muhammad Rasyaf
GAMBAR KANDANG AYAM : Bibit Ayam Broiler ~ Di antara bibit ayam broiler, terdapat perbedaan yang turut ditentukan oleh peternak atau lembaga yang mengembangkannya. Perbedaan itu umumnya terletak pada pertumbuhan ayam, konsumsi ransum, atau konversi ransumnya.

Pertumbuhan Ayam

Pertumbuhan ayam broiler pada saat masih bibit tidak selalu sama, ada bibit yang pada masa awalnya tumbuh dengan cepat, tetapi di masa akhir biasa-biasa saja, atau sebaliknya. Perbedaan pertumbuhan ini sangat tergantung dari perlakuan peternak, pembibit, atau lembaga yang membibitkan ayam tersebut.

Pertumbuhan bibit yang cepat di masa awal (ini lebih sering terjadi) memang baik untuk kondisi di Indonesia yang umumnya memasarkan ayam pada umur 5-6 minggu karena sangat membantu manajemen peternakan dalam mencapai sasaran yang telah direncanakan. Apabila pertumbuhan yang cepat terjadi di masa akhir, peternak harus lebih memperhatikan waktu pemasarannya.

 Baca selengkapnya tentang Gambar Kandang Ayam atau ada yang ingin membuat Kandang Ayam

Peternak juga harus memperhatikan faktor penunjang lainnya seperti ransum. Pertumbuhan yang cepat sebenarnya berkorelasi dengan konsumsi akan ansum yang menjadi lebih banyak, tingkat mortalitas bibit yang tinggi, atau penumpukan lemak yang meningkat di akhir masa pemeliharaan. Hal ini tentu akan berdampak terhadap konversi ransum dan biaya produksi.

Oleh karena itu, untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal tersebut, sebaiknya peternak harus memperhatikan konsumsi ransum dan mortalitasnya serta terus melakukan pengawasan dengan menjalankan fungsi pengendalian dan fungsi pengawasan.

Dengan demikian, kelemahan bibit bisa ditekan sekecil mungkin, tanpa harus menganggu penampilan ayam itu sendiri. Bila berbagai hal yang mendukung tersebut telah terpenuhi, kelemahan bibit yang muncul masih berada pada taraf yang normal atau berada di bawah 1 % saja, terutama terjadi pada ayam-ayam yang lemah saja.

Konsumsi Ransum

Pertumbuhan yang cepat memang dipengaruhi oleh konsumsi ransum yang banyak. Terlebih ayam broiler termasuk ayam yang senang makan. Bila ransum diberikan tidak terbatas atau ad libitum, ayam broiler akan terus makan sepuasnya hingga kekenyangan. Oleh karena itu, sebaiknya setiap bibit ayam sudah ditentukan taraf konsumsi ransumnya pada batas tertentu sehingga kemampuan prima ayam akan muncul. Konsumsi inilah yang kemudian disebut sebagai konsumsi standar atau baku, yakni sesuai dengan arah pembentukan bibit.

Pemberian ransum ada yang lebih banyak di masa awal sedangkan di masa akhir biasa saja, atau sebaliknya. Ada juga yang relatif sedikit (komulatif) dari pada bibit lain, tetapi bobot tubuh atau pertumbuhannya agak lambat. Hal ini tentu akan menimbulkan kelebihan dan kelemahan yang biasanya muncul bila faktor atau lingkungan tidak mendukung. Sementara bila lingkungan baik, penampilan yang ditunjukkan ayam akan lebih baik pula.

Konversi Ransum

Dari masa ke masa, konversi ransum selalu diperbaiki oleh banyak pembibit dan terus-menerus diperbaiki. Hal ini karena konversi ini melibatkan pertumbuhan ayam dan konsumsi ransum. Harapan yang dikehendaki peternak adalah pertumbuhan yang cepat walau hanya dengan makanan yang sedikit, dalam artian jumlah ransum yang digunakan ayam mampu menunjang pertumbuhan yang cepat.

Hal ini mencerminkan efisiensi penggunaan pakan yang baik. Pertumbuhan yang cepat bermakna bahwa pertumbuhan ayam diusahakan sesuai dengan ambang atas genetisnya, sedangkan dari segi bisnis berarti waktu jual semakin cepat dicapai. Konversi inilah yang selalu diperbaiki dari masa ke masa oleh berbagai pembibit sesuai dengan kemampuan genetis ayam dan ditunjang dengan lingkungan yang baik.

Bila memperhatikan sudut konversi, sebaiknya dipilih angka konversi yang rendah. Namun, angka itu berada dari masa awal ke masa akhir karena di masa akhir pertumbuhan ayam menjadi lambat atau mulai menurun setelah umur 4 minggu, sedangkan ransumnya bertambah terus.

Oleh Dr. Ir. Muhammad Rasyaf