Ternak Ayam ~ Tungau pada unggas tergolong ektoparasit yang hidup bebas dan termasuk ordo Acarina dan famili Dermanyssidae. Kelompok tersebut meliputi tungau ayam, tungau unggas utara (nothern fowl mite), dan tungau unggas tropik.
Tungau termasuk ektoparasit pengisap darah dan dapat berlari cepat pada kulit dan buku. Beberapa spesies tungau menggali ke bagian dalam kulit atau menginfestasi berbagai saluran dan organ viseral.
Tungau ayam merupakan parasit eksternal yang sering ditemukan pada peternakan skala kecil sehubungan dengan perbedaan tingkat manajemen dan pengamanan biologik.
Tungau ayam tergolong spesies Dermanyssus gallinae, yang dikenal juga dengan nama tungau merah, tungau kelabu, tungau pertenggeran, dan tungau unggas.
Tungau ayam dapat ditemukan di seluruh dunia dan biasanya menimbulkan masalah pada daerah beriklim panas dan sedang. Tungau tersebut terutama berparasit pada ayam dan dapat ditemukan pada kandang lama yang mempunyai tempat bertengger.
Tungau tersebut jarang ditemukan pada peternakan ayam petelur, tetapi lebih sering ditemukan pada peternakan pembibitan ayam pedaging. Di samping itu, tungau ayam ditemukan juga pada kalkun, burung dara, burung kenari, dan kadang-kadang pada burung liar.
Tungau ayam dapat berlari dengan cepat pada kulit dan bulu. Tubuh tungau tersebut terbagi atas 2 bagian utama, yaitu sefalo-toraks dan abdomen. Insekta tersebut mempunyai 4 pasang kaki yang melekat pada abdomen.
Tungau ayam merupakan insekta pengisap darah dan setelah mengkonsumsi darah, tungau tersebut akan berwarna merah. Tungau ayam dapat hidup di dalam retakan atau celah pertenggeran, dinding, langit-langit, dan lantai kandang ayam.
Tungau ayam mengisap darah pada malam hari (noktural) sehingga jarang ditemukan pada siang hari. Insekta tersebut dapat hidup selama 4 hingga 5 bulan pada kandang kosong selama musim kemarau. Tungau ayam dapat bertahan selama 34 minggu tanpa makan.
Tungau ayam dapat juga menyerang manusia dan invasi pada rumah kerapkali terjadi akibat adanya sarang burung dara. Burung gereja dapat juga menyebarkan tungau karena sarang burung tersebut kerapkali mengandung bulu ayam.
Pada infestasi berat, ayam dapat mengalami anemia, kelemahan umum, dan kepucatan pada balung dan pial. Konsumsi pakan biasanya meningkat, namun produksi telur menurun atau rendah.
Tungau ayam kadang-kadang menimbulkan kematian pada anak ayam atau ayam petelur. Ayam bibit yang sedang bertelur dapat berhenti berproduksi karena adanya sangkar bertelur yang terinfestasi oleh tungau tersebut. Beberapa ahli melaporkan bahwa tungau ayam dapat menularkan Pasteurella multocida dan Borrellia anserina.
Tungau ayam kerapkali ditemukan di dalam kotoran ayam, di bawah kayu kandang panggung, sangkar bertelur, di dalam retakan atau celah dinding, lantai, dan atap kandang. Insekta tersebut biasanya terlihat sebagai titik berwarna merah sampai kehitaman yang kerapkali bergerombol.
Tungau tersebut biasanya ditemukan pada ayam pada malam hari. Kadang-kadang tungau ayam dapat ditemukan pada paha sehingga dapat dikelirukan dengan tungau unggas utara (nothern fowl mite) yang juga berparasit pada kaki.
Sumber : Google
Post A Comment:
0 comments: